PAPUA

BPS Papua: Kabupaten Manokwari Alami Inflasi Tertinggi 0,84 Persen

37
×

BPS Papua: Kabupaten Manokwari Alami Inflasi Tertinggi 0,84 Persen

Sebarkan artikel ini
Didik Koesbianto
Ir. Didik Koesbianto, M.Si

Papua, Dharapos.com
Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Papua, Ir. Didik Koesbianto, M.Si menjelaskan, secara nasional Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Manokwari 0,84 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Padang dan Kota Cilacap masing-masing sebesar 0,01 persen.

Sementara deflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandang -1,97 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Medan, Kota Padang Sidimpuan dan Kota Tarakan masing-masing sebesar -0,01 persen.

“Kota Jayapura menempati urutan kelima di tingkat nasional dan urutan keempat di tingkat Sumapua (Sulawesi, Maluku dan Papua). Sedangkan Kabupaten Merauke menempati urutan ke-81 di tingkat nasional dan urutan ke-18 di tingkat Sulawesi, Maluku dan Papua,” jelasnya dalam rilis bulanan BPS Provinsi Papua.

Dikatakan Didik, laju inflasi bulanan di Kota Jayapura sebesar 0,71 persen, lebih tinggi dari inflasi nasional sebesar 0,17 persen. Sedangkan inflasi bulanan Kabupaten Merauke sebesar -1,03 persen, lebih rendah dari inflasi nasional. Laju inflasi tahun kalender (Januari-Maret) Kota Jayapura sebesar 0,24 persen, lebih tinggi dibanding laju inflasi bulanan nasional sebesar -0,44 persen.

“Jadi, inflasi tahun kalender Kabupaten Merauke sebesar -0,25 persen, lebih rendah dari inflasi tahun kalender nasional. Laju inflasi year on year (maret 2015 terhadap maret 2014) Kota Jayapura sebesar 5,99 persen, lebih rendah dibanding dengan laju inflasi year on year nasional sebesar 6,38 persen.
Sedangkan inflasi year on year Kabupaten Merauke sebesar 9,25 persen, lebih tinggi dari inflasi year on year nasional,” kata dia.

Didik juga mengungkapkan, adanya kenaikan harga barang dan jasa yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok pengeluaran sehingga terjadi inflasi di Kota Jayapura pada bulan maret 2015, sementara yang mengalami penurunan angka indeks adalah kelompok sandang -0,34 persen.

“Deflasi di Kabupaten Merauke pada Maret 2015 terjadi karena adanya penurunan harga barang dan jasa yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada kelompok pengeluaran: kelompok bahan makanan -3,45 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar -0,03 persen. Sedangkan yang mengalami kenaikan angka indeks adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,63 persen; kelompok sandang 0,10 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,01 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,85 persen dan kelompok kesehatan tidak mengalami perubahan angka indeks,”ungkapnya.

Selanjutnya, urai Didik, berdasarkan data BPS Provinsi Papua, dari 82 Kota Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat 54 kota mengalami inflasi (termasuk Kota Jayapura) dan 28 kota mengalami deflasi (termasuk Kabupaten Merauke).

“Jadi, pada Bulan Maret 2015 kedua kota Indeks Harga Konsumen di Provinsi Papua tercatat mengalami perubahan angka indeks yang berbeda. Dimana, Kota Jayapura mengalami inflasi 0,71 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 120,49 sedangkan Kabupaten Merauke mengalami deflasi -1,03 persen dengan IHK sebesar 123,59,”terangnya.
 
(Piet)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *