Bupati Malra M. Thaher Hanubun juga menerima penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN RI |
Langgur, Dharapos.com – Bupati Maluku Tenggara (Malra) M.
Thaher Hanubun juga menerima penghargaan Manggala Karya Kencana (MKK) dari BKKBN
RI.
Penyematan penghargaan dihelat di Convention Hotel Santika
Medan, Rabu (6/7/2022).
Bupati Thaher meraih MKK pada momentum Hari Keluarga
Nasional (Harganas) yang dipusatkan di Kota Medan, Sumatra Utara.
MKK merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan
pemerintah pusat melalui BKKBN kepada sosok yang dinilai mempunyai dedikasi
tinggi terhadap program pengendalian penduduk dan keluarga berencana.
Menjadi satu-satunya kepala daerah di Maluku yang menerima
penghargaan dan disematkan lencana oleh Kepala BKKBN Pusat, Hasto Wardoyo,
penghargaan yang diraih Bupati Hanubun itu, atas kepeduliannya dalam mendukung
program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga
Kencana).
Pada kesempatan itu, Hasto Wardoyo menerangkan, salah satu
rangkaian kegiatan pada Peringatan Harganas tersebut adalah Gebyar Penghargaan
Program Bangga Kencana.
Pada kegiatan ini diberikan penghargaan kepada para pemangku
kepentingan dan mitra kerja yang telah memberikan dukungan, komitmen dan peran
sertanya dalam pelaksanaan program Bangga Kencana, yang salah satu penerima
penghargaan tersebut adalah Bupati Maluku Tenggara.
Dia sangat mengapresiasi Bupati Hanubun dan jajarannya yang
telah begitu peduli terhadap perkembangan program Bangga Kencana, yang dalam
hal ini menjadi tugas dan fungsi BKKBN.
“Dapat saya garis bawahi, program nasional ini tidak
mungkin dapat hanya dilakukan oleh BKKBN semata, namun kebersamaan dalam
mencapai tujuan yang diharapkan,” urai Hasto.
Atas penghargaan yang diterimanya ini, Bupati Hanubun
mengucapkan terima kasih kepada BKKBN dan semua pihak. Khususnya kepada PKK
Malra, Kader KB, Kader Posyandu, Tim Penanganan Stunting dan stake holder
lainnya.
“Ini adalah hasil kerja bersama yang akan terus kita
tingkatkan kualitas dan kuantitasnya demi kesejahteraan keluarga di Maluku
Tenggara. Semoga prestasi ini akan semakin memotivasi kita semua untuk terus
menjadi terbaik,” tandasnya.
Prevalensi Stunting menurun secara signifikan. Tahun 2018
berjumlah 30,01%, 2019 sebesar 27,01%, 2020 sebesar 22,95%, 2021 sebesar 18,64%
dan tahun 2022 untuk Triwulan I telah turun menjadi 18,55%.
Berdasarkan urain data itu, Bupati Hanubun yakin dengan
kerjasama semua pihak Malra bisa mencapai angka 14% penurunan stunting pada 2023
mendatang.
Hal penting yang menjadi perhatian Pemkab Malra adalah
akurasi dan validitas data. Data survei dan penilaian Stunting sangat penting
dalam perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan. Data dikelola secara baik
oleh tenaga-tenaga berkompeten serta selalu dalam pengawasan.
Tahun 2021 Data Prevalensi Stunting yang dilaporkan pada Web
Monitoring hampir sama dengan Data Survey Tim Independen dari kementerian
Kesehatan. Deviasi hanya sebesar 0,6%.
“Untuk masalah Stunting maka tidak dibolehkan memberikan
data yang tidak sesuai kondisi lapangan,” sambungnya.
Sebagai Kepala Daerah, dirinya terjun langsung, memimpin,
mengawal dan memperkuat komitmen penanggulangan Stunting melalui pelaksanaan
Rembuk Stunting sejak 2020,2021 dan 2022.
“Kami optimis akan mampu mencapai angka 14 persen pada 2023.
Alasan sederhana, bahwa dengan kondisi sebelumnya, kami Maluku Tenggara mampu
menekan Stunting di angka rata-rata 2,87 persen pertahun” tandasnya.
(dp-52)