Walaupun berstatus sebagai seorang pejabat, namun sikap yang ditunjukkan seorang Kepala Dinas Pertanian Kota Tual, ternyata tidak sepadan dengan status jabatan yang disandangnya. Betapa tidak, dengan menunjukkan sikap arogannya, sang kadis telah mengeluarkan kata-kata tak senonoh berupa caci maki kepada sejumlah petugas Dealer Yamaha yang beralamat di Un, Kota Tual.
![]() |
Kantor Distan Kota Tual |
Kata-kata yang tak sepantasnya terucap dari mulut seorang pejabat kepala dinas tersebut dilontarkan yang bersangkutan karena apa yang diinginkannya tidak langsung dipenuhi.
Insiden tersebut terjadi pada Jumat (13/6), sekitar pukul setengah tiga siang, Kadis Pertanian Kota Tual, Ibrahim Renur, mendatangi salah satu Dealer Yamaha di kawasan Un untuk mengecek pengadaan kendaraan roda dua yang diperuntukan bagi Dinas Pertanian Kota Tual.
Dalam pengecekan kendaraan tersebut, Renur mempertanyakan kenapa dealer tidak memberikan motor kepada Dinas pertanian dari bulan April. Tetapi, dijawab oleh petugas dealer, bahwa stok kendaraan sedang habis dan pihak dealer memperkirakan dalam satu atau dua hari lagi stok baru sudah masuk.
Renur kemudian mempertanyakan kembali soal berapa jumlah motor yang akan diberikan kepada pihak Dinas Pertanian. Dan jawaban petugas dealer, bahwa hanya satu unit sesuai permintaan Dinas. Namun, jawaban tersebut ternyata tidak diterima baik yang bersangkutan lalu langsung marah.
“Seharusnya enam unit motor New Vixion, Mio soul bukan satu unit saja,” ucap Renur dengan nada tinggi namun saat itu, petugas dealer tidak menanggapi sikap emosional yang ditunjukkan yang bersangkutan.
“Kalau pak Kadis mau seperti begitu, nanti bisa dikoordinasikan dengan Ibu (staf),” jelas salah satu petugas dealer.
Ternyata, mendengar penjelasan tersebut, Renur tidak terima baik dan langsung menunjukkan sikap arogannya kepada sejumlah petugas dealer yang saat itu sedang melayaninya.
“Kenapa saya harus dengan Ibu, saya ini kan kepala dinas,” ucapnya ketus. Kendati demikian, pihak dealer tetap bertahan sesuai penjelasan awalnya bahwa harus sesuai dengan spek.
Kesal karena merasa semua keinginannya tidak dituruti, Renur langsung mengamuk dan melontarkan kata-kata tak senonoh dan caci maki sambil mengancam akan mengambil di dealer lain saja.
Saat itu, salah satu petugas sales counter pada Dealer Yamaha tersebut, Nn. Tenny Notanubun, sempat bertanya kepada Renur.
“Pak Kadis caci maki siapa,” tanyanya namun, yang bersangkutan langsung membentak dengan menyuruh diam dan tutup mulut sembari memaki Nn. Tenny.
Akibat makian tersebut, Nn. Tenny tidak terima baik dan mengancam akan melaporkan kejadian tersebut ke Kepolisian Resort Maluku Tenggara.
Kepada Dhara Pos, Rabu (2/7), salah satu pemuda desa Ohoiwait, Ronald Notanubun mengaku menyesalkan sikap dan tindakan yang ditunjukkan Kadis Pertanian kota Tual, Ibrahim Renur yang berlagak seperti preman kampungan.
“Dia telah menyalahi aturan perusahaan dan sekaligus mencederai anak saudara kami. Maka itu, kami selaku keluarga besar Ohoiwait akan mengadukan sang Kadis ke pihak Polres Malra agar segera ditindaklanjuti atas sikap penghinaan terhadap saudara kami, Nn. Teny Notanubun dengan melontarkan kata-kata yang tidak senonoh dan caci maki,” tegasnya.
Diakui Ronald, tindakan penghinaan itulah yang membuat keluarga besar desa Ohoiwait sangat resah dengan kinerja sang kadis yang dinilai memiliki mental hanya selevel dengan preman kampungan.
“Saya minta Walikota Tual untuk segera mengambil langkah tegas untuk mengatasi masalah ini karena kelakuan Kadis Pertanian tersebut dikuatirkan akan merusak citra dan nama baik Pemkot Tual di mata masyarakat,” desaknya.
Bila perlu, kata Ronald, yang bersangkutan dicopot dari jabatannya, karena tidak layak jadi seorang pimpinan.
“Dia tidak berhak melontarkan bahasa kasar tersebut pada saudara kami karena harkat dan martabat kita orang kei sangat tegas dan jelas,” tegasnya.
Sementara itu, Kadis Pertanian Kota Tual, Ibrahim Renur hingga berita ini dimuat tidak berhasil dikonfirmasi baik dikantornya maupun melalui telepon genggamnya. Yang bersangkutan diduga sengaja menghindar dari wartawan. (obm)
Anda boleh complain kalau tidak puas, tetapi jangan mengeluarkan sikap arogan dan kata2 yang tidak pantas. Mungkin juga tadinya anda benar atau karena contact persoon-nya anda langkahi … baiknya minta maaf saja agar persoalannya beres.