Daerah

Cuaca Buruk: Kanpel Saumlaki Tertibkan Awak Kapal Nakal Yang Coba Melaut

59
×

Cuaca Buruk: Kanpel Saumlaki Tertibkan Awak Kapal Nakal Yang Coba Melaut

Sebarkan artikel ini

Saumlaki, 

KMP. Egron
KMP.  Egron

Cuaca ekstrim disertai hujan deras dan ombak yang mencapai ketinggian hingga 6 meter di wilayah perairan Maluku beberapa pekan terakhir ini sangat berpotensi sebabkan musibah dilaut. Atas kondisi ini, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) yang bertugas memantau perkembangan cuaca ekstrim yang terjadi bisa bertindak sewaktu-waktu untuk membatalkan jadwal pelayaran setiap jenis kapal laut yang berencana melayari perairan Maluku.
Ironisnya, kondisi tersebut terkadang tidak ditaati oleh para awak kapal meski larangan pelayaran tersebut diumumkan pihak Otoritas Pelabuhan Laut atas laporan cuaca yang disampaikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat.
Kondisi ini sempat terjadi di pelabuhan Saumlaki, MTB pada Kamis (25/07) dimana pihak Kantor Pelabuhan Saumlaki akhirnya harus turun tangan dan berurusan dengan puluhan penumpang KMP. Egron yang berdemonstrasi mendesak pencabutan terhadap larangan berlayar yang dikeluarkan oleh pihak Kanpel menyusul laporan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG Saumlaki.
Mereka beralasan jika, nahkoda KMP. Egron (salah satu kapal jenis Ferry milik Pemkab MTB – red) telah menyatakan kemampuannya untuk tetap melaut meski masih terjadi cuaca ekstrim di wilayah perairan MTB.
Kepala Kantor Pelabuhan Laut Saumlaki, Jece Julita Piris, SE, M.Si mengatakan pihaknya telah mengeluarkan peringatan kepada semua jenis kapal untuk tidak melaut menyusul cuaca ekstrim yang masih melanda wilayah perairan Maluku dan khususnya di wilayah perairan MTB seperti data prakiraan cuaca yang diperoleh dari BMKG Saumlaki. Namun sayangnya, hal ini dengan sengaja tidak dihiraukan oleh pihak manajemen KMP. Egron. Kapal tersebut mencoba melaut meski sehari sebelumnya telah mendapat larangan berlayar dari pihaknya.
 “Kanpel mempunyai fungsi melaksanakan keselamatan pelayaran. KMP. Egron, hari ini saya tertibkan untuk tidak melaut karena telah mencoba melaut meskipun sebelumnya saya sudah beri warning sampai nanti ada info terakhir dari BMKG oleh karena masih terjadi cuaca buruk,’’ jelasnya.
Dijelaskannya, dalam mekanisme pelayaran setelah dokumen yang didalamnya terdapat sejumlah prasyarat pelayaran diajukan oleh pihak kapal barulah kami proses. Kapal baru bisa diizinkan melaut jika semua prasyarat tersebut telah terpenuhi ditambah kondisi cuaca yang memungkinkan.
Kendati demikian, cuaca sebagai faktor causemajor turut mempengaruhi tertundanya pelayaran meskipun semua persyaratan telah dipenuhi pihak kapal.
Oleh karena itu, pihak kapal hendaknya tidak menjual tiket sebelum kapal dinyatakan layak laut dan mendapat persetujuan melaut jika cuaca telah kembali normal.
Ditempat terpisah, nahkoda KMP. Egron – Ricky Cristianto membantah jika sehari sebelumnya telah ada larangan berlayar yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pelabuhan laut Saumlaki kepada pihaknya.
Kepala Kanpel Saumlaki, menurut Cristianto telah menyetujui untuk keberangkatan KMP. Egron.
“Beliau bilang saya sudah boleh berangkat esok pagi dan dianjurkan untuk menyinggahi pelabuhan Seira pada siang hari karena kondisi cuaca di sana tidak bersahabat kalau sandar malam hari. Nah, tapi sudahlah kita turuti saja,” ujar Cristianto kepada Dhara Pos, saat ditemui di ruang kerjanya.
Untuk diketahui, akibat larangan berlayar yang dikeluarkan oleh Kanpel Saumlaki kepada semua jenis Kapal mengakibatkan terjadi penumpukan penumpang di ruang tunggu Saumlaki. Sejumlah penumpang telah membeli tiket kapal, akhirnya mengembalikan uangnya untuk mencari transportasi alternatif menuju tempat tujuan masing-masing.(mon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *