Daerah

Di Momen Perpisahan Uskup Mandagi, Bupati Thaher Kenang 3 Pesan Ini

23
×

Di Momen Perpisahan Uskup Mandagi, Bupati Thaher Kenang 3 Pesan Ini

Sebarkan artikel ini

Bupati Malra Uskup Mandagi Pisah
Bupati Malra M. Thaher Hanubun dimomen perpisahan bersama tokoh Katolik Mgr. Petrus Canisius Mandagi

Langgur,
Dharapos.com
– Bupati Maluku Tenggara M. Thaher Hanubun mengakui telah menerima
banyak pelajaran berharga dari tokoh Katolik Mgr. Petrus Canisius Mandagi.

Hal itu disampaikannya
pada acara perpisahan dengan Administrator Apostolik Keuskupan Amboina Mgr.
Petrus Kanisius Mandagi, di Gedung Katolik Center, Jumat (18/6/2021).

Menurutnya,
Uskup Mandagi mengajarkan kepada semua orang bahwa untuk membangun persahabatan
sejati harus menanggalkan atribut agama dan lebur dalam satu cinta yang tidak
dirusak oleh iri hati dan persaingan.

“Ajaran
berharga yang saya dapat, apabila saya memiliki rasa dendam ataupun amarah,
maka saya terjebak dalam kesesatan. Jujur saya mau katakan, ada rasa sedih yang
tidak hanya menyelimuti diri saya bersama keluarga, ataupun Pemda, ketika Uskup
tidak lagi bertugas di Keuskupan Amboina. Saya percay a, perasaan yang sama
juga menyelimuti seluruh umat Katolik bahkan umat beragama lain yang mengenal
dekat dengan sosoknya,” akuinya.

Untuk itu, tegas
Bupati, bagi banyak orang yang hidup di tanah Kei ini, mengenal dan menjadi
sahabat dari seorang tokoh besar seperti Uskup Mandagi adalah sebuah Kehormatan
yang luar biasa.

Di momen
itu, Bupati mengisahkan tiga pesan yang disampaikan Uskup Mandagi usai dirinya
dilantik menjadi pimpinan daerah setempat.

Pertama,
berlaku adil bagi sesama, keadilan yang dimaksudkan adalah keadilan yang
proporsonal.

Kedua,
memperhatikan Kei Besar karena masyarakat di Kei Besar sudah terlalu lama
merasakan ketidakadilan.

Dan yang
ketiga, merangkul semua karena menjadi Bupati bukan hanya untuk satu golongan
agama tertentu atau untuk tim sukses saja, tetapi untuk seluruh lapisan dan
golongan masyarakat.

“Hingga
kini, saya pegang teguh apa yang dipesankan oleh Uskup Mandagi, sehingga saya
harus adil, memperhatikan Kei Besar, dan juga hadir untuk semua masyarakat,” tandasnya.

Bupati juga
mengutip ucapan Mother Theresa ; Saya adalah pensil kecil di tangan Allah yang
sedang menulis, yang mengirim surat Cinta kepada dunia.

“Maka, saya
hanyalah alat yang dilengkapi dengan kekuasaan dan kewenangan sebagai Bupati
untuk terus mengupayakan keadilan bagi semua,” pungkasnya.

(dp-52)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *