![]() |
Ilustrasi ruang kelas kosong |
Tual, Dharapos.com
Ketiadaan fasilitas pendukung atau mobiler menyebabkan proses belajar mengajar di SD Negeri Ngurflik Tam tersebut berhenti total. Kondisi tersebut sudah memasuki dua bulan berjalan.
Kepada Dhara Pos, Kamis (12/3) salah satu anggota DPRD Kota Tual, Soleman Letsoin, mengungkapkan sesuai laporan masyarakat Tam, kecamatan Tayando Tam bahwa SD Negeri Ngurflik Tam sudah menjelang 2 bulan telah disegel masyarakat.
“Masyarakat segel mati pintu-pintu sekolah, karena tidak ada fasilitas meja kursi dan perlengkapan lain-lain,” ungkapnya.
Kondisi ini mengakibatkan para guru dan siswa-siswi tidak bisa masuk sekolah, karena tidak ada meja kursi, sehingga menyebabkan masyarakat marah dan langsung menyegel pintu sekolah. Begitupula guru bantu yang hendak mengajar, mengalami nasib yang sama karena tidak ada barang inventaris sekolah.
“Kami akan memanggil Kepala Dispora Tual, untuk segera memanggil mantan kepala sekolah, Ibu Hajar Watngil guna mempertanggungjawabkan terkait pengadaan mobiler milik SD Ngurflik,” desaknya
Terkait fakta ini, Letsoin menegaskan akan berkoordinasi dengan kepala Pejabat Wali Kota dan 20 anggota DPRD kota Tual, agar dalam waktu dekat lebih prioritaskan untuk menangani persoalan SD Negeri Ngurflik ke desa Tam, guna memfasilitasi pengadaan alat perlengkapan sekolah seperti meja kursi lemari dan yang lainnya.
Masyarakat, lanjut dia, pasti sangat menderita dengan kondisi yang terjadi khususnya para orang tua yang anaknya bersekolah di SD tersebut sehingga akhirnya mereka terlantar karena ketiadaan pelataran bagi guru dan siswa/i.
“Sekalipun sudah berganti kepala sekolah baru, tapi tetap saja tidak bisa masuk sekolah karena tetap saja tidak ada alat-alat inventaris sekolah, makanya membuat masyarakat Tam jadi emosi dan langsung menyegel semua pintu sekolah,”
Mereka baru akan mencabut segel jika kelengkapan mobiler telah dilengkapi oleh Pemerintah Kota Tual baru hal tersebut dilakukan.
Kondisi SD Negeri Ngurflik tersebut juga disesalkan Kepala Desa Ngurflik dan beberapa tokoh masyarakat setempat saat dikonfirmasi Dhara Pos di ruang kerja Kades.
Untuk itu, masyarakat Tam berharap kepada anggota DPRD kota Tual dan Pemerintah daerah dalam hal ini Kadis Dispora untuk seera melihat penderitaan warga Ngurflik, teristimewa siswa/i dan para guru.
Atas nama masyarakat, Kades Ngurflik mendesak Kadis Dispora memanggil mantan Kepsek SD Negeri Ngurflik untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya terkait status dan keberadaan dana mobiler yang diperuntukkan bagi SD tersebut.
“Anak-anak kami sangat menderita dengan tidak adanya proses belajar mengajar. Apalagi tinggal beberapa saat lagi mereka sudah masuk ujian Nasional,” desaknya.
Warga masyarakat Tam turut menyampaikan apresiasinya kepada Letsoin yang juga Ketua Koalisi Indonesia Baru di DPRD Kota Tual atas perhatiannya terhadap terhadap persoalan yang terjadi di SD Negeri Ngurflik Tam.
Atas fakta ini, Letsoin mengancam jika tidak segera diakomodir, maka dirinya akan melapor kepada pihak penegak hukum, yaitu Kepolisian dan Kejaksaan guna memproses hukum mantan Kepsek Ny. Hajar Watngil.
(obm)