Daerah

Diresmikan 13 Juni 2023, Masjid Ismail Murad Jadi Syarat Embarkasi Haji Antara

9
×

Diresmikan 13 Juni 2023, Masjid Ismail Murad Jadi Syarat Embarkasi Haji Antara

Sebarkan artikel ini

Kepala Kemenag Promal H Yasin
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku H. Yamin


Ambon, Dharapos.com

– Masjid Ismail Murad yang peletakan batu pertamanya telah dilakukan pada 19
Januari 2022 oleh Gubernur Maluku dan direncanakan akan diresmikan, Selasa (13/6/2023).

Peresmian akan
dilakukan langsung oleh Gubernur Maluku Murad Ismail, di Asrama Haji Waiheru
Ambon.

Saat ditemui di ruang
kerjanya,  Senin(12/6/2023), Kepala
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku yang juga selaku Kepala Badan
Pengelola Asrama Haji setempat H. Yamin, menjelaskan, pembangunan masjid ini
dilakukan selama lebih dari 1 tahun dengan menghabiskan dana mencapai Rp 5
miliar.

Dirinya pada
kesempatan itu juga menyampaikan alasan dasar pembangunan masjid ini,
merupakan  salah satu syarat Embarkasi
Haji Antara Provinsi Maluku yang telah diusulkan oleh Gubernur berdasarkan Surat
Permohonan Nomor 451.13/946 tanggal 11 Maret 2020 tentang Usul Penetapan
Embarkasi Haji antara Provinsi Maluku.

Kemudian, rekomendasi
Gubernur Maluku Nomor 451.13-49 Tahun 2020, tentang Pembentukan Unit Pelaksana
Tugas (UPT) Asrama Haji Provinsi Maluku.

Selain itu juga guna
membantu Jemaah haji Provinsi Maluku dalam proses beribadah.

Dengan Tagline 2023
“Pelayanan Jemaah Haji Ramah Lansia”, maka dibutuhkan pembangunan masjid yang
representatif, mengingat sejak 1991 asrama haji tidak memiliki masjid, sehingga
jemaah harus sholat di masjid-masjid tetangga.

“Ini juga sebagai
persyaratan atas disetujuinya Embarkasi Haji Antara oleh Gubernur, yang salah
satu komponen persyaratannya ialah pembangunan Masjid yang representatif,”
terangnya.

Sementara terkait
pemberian nama masjid Ismail Murad, Yamin menjelaskan hal itu tergantung dari
pihak pengelola dan tidak ada intervensi siapapun.

Masijd Ismail Murad
Masjid Ismail Murad , Waiheru – KotaAmbon

Dan hal itu
dilakukan sebagai rasa terima kasih guna mengenang jasa Gubernur Maluku dalam
hal ini Murad Ismail yang telah membantu penyelesaian pembangunan masjid ini
dengan ketulusan hatinya.

“Saya menawarkan
kepada beliau untuk memberikan nama Murad Ismail sebagai nama masjid, namun
beliau ingin memberikan nama ayahnya yakni Ismail Murad dan hal ini tidak
menjadi masalah. Karena ini sebagai ungkapan terima kasih kami kepada bapak Gubernur,”
ungkapnya.

“Pemberian nama ini
sesungguhnya tergantung dari pihak saya, setelah menerima bantuan dari bapak
Murad Ismail, untuk menyelesaikan keseluruhan pembangunan masjid itu, saya
bersedia memberi nama itu,” tegas Yamin.

Ia juga menjelaskan
bahwa Pemda Provinsi Maluku telah memberikan anggaran hibah sebesar Rp1,5
miliar dari APBD 2021, sebagai dana awal pembangunan masjid. Namun anggaran itu
hanya dapat diperuntukan untuk pemetaan lahan dan pembangunan talud dengan
tinggi 16 meter.

“Melihat dari
kebutuhan masjid yang representatif sebagai syarat Embarkasi Haji Antara, yang
diharapkan dapat menampung 1 kloter Jemaah, terdiri dari 450 orang, maka proses
pembangunan Masjid dimaksud membutuhkan anggaran kurang lebih  5 miliar,” urainya.

Dana yang tersedia
pada Panitia Pembangunan sebesar 1,5 M, yang bersumber dari APBD Provinsi
Maluku Tahun 2021, masih menjadi kendala dalam proses penyelesaian pembangunan.

“Dengan budi baik
Bapak Murad Ismail, Gubernur Maluku, belau dengan kerelaan dan iklas menanggung
seluruh sisa anggaran yang dibutuhkan untuk menyelesaiakan  proses pembangunan Masjid Ismail Murad  sampai selesai pembangunannya, yang Insha
Allah akan diresmikan besok Selasa (13/6/2023) oleh Bapak Gubernur sendiri,”
tukasnya.

(dp-19)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *