Daerah

DPRD Malra Serius Sikapi Aktivitas Kelompok Radikal

18
×

DPRD Malra Serius Sikapi Aktivitas Kelompok Radikal

Sebarkan artikel ini
Teddy Welerubun
Teddy Welerubun, SH

Langgur, Dharapos.com
Keberadaan paham radikal akhir-akhir ini yang terus menebar ancaman di berbagai belahan dunia termasuk wilayah Indonesia melalui aktivitas kelompok-kelompok pengusung paham yang bertentangan dengan norma-norma agama terus disikapi berbagai pihak.

Salah satunya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) serius mengambil langkah antisipasi terhadap berbagai dampak yang dimungkinkan terjadi.  

Ketua DPRD Malra, Teddy Welerubun, SH mengakui terkait potensi ancaman-ancaman di kabupaten tersebut, dirinya telah berkoordinasi dengan aparat keamanan yaitu TNI maupun Polri.

Kedua institusi tersebut juga telah melakukan kegiatan intelejen untuk melakukan pengawasan guna mengantisipasi segala kemungkinan yang ada, karena memiliki data yang lengkap.

“Kemarin saya bertemu dengan pimpinan TNI maupun Polri dan mereka punya bukti-bukti tentang adanya beberapa oknum yang terindikasi tapi di Ambon dan bukan di daerah ini. Nah…. itu di sampaikan dan mereka memang lagi melakukan pengawasan tertutup terhadap semua aktivitas oknum-oknum dimaksud,” terangnya.

Sebagai Ketua DPRD, Welerubun mengakui jika pihaknya terus memantau situasi dan menyesuaikan dengan agenda-agenda yang ada.

“Mungkin kita akan mengundang atau sebaliknya mendatangi, untuk memberikan dukungan kepada pihak TNI maupun Polri agar mereka bisa memaksimalkan fungsi dan tugas mereka dalam rangka menjaga dan mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang tidak kita harapkan,” akuinya.

Welerubun tegaskan pula, masalah stabilitas keamanan dan ketertiban di masyarakat sesungguhnya bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, atau TNI dan Polri tetapi yang terutama adalah peran serta semua pihak termasuk seluruh warga masyarakat.

“Kami dari DPRD, Pemerintah, TNI dan Polri termasuk warga masyarakat punya tanggung jawab yang sama dan kuncinya ada pada masyarakat yang lebih tahu tentang mereka. Artinya, ada atau tidak masyarakatlah yang lebih tahu,” tegasnya.

Pasalnya, peran masyarakat sangat besar dalam memberikan informasi terkait dengan kehadiran orang-orang yang tidak dikenal dan atas segala seluruh aktivitas yang ada di masyarakat.

“Sekarang ini kan modus-modus dari para teroris yaitu mereka menyewa rumah hingga ke kampung-kampung. Kemudian mereka punya cara-cara profesional dengan memberi keyakinan kepada masyarakat dan selalu memposisikan diri sebagai orang-orang baik seperti itu,” urai Welerubun.

Menurutnya, ini yang harus dijaga apalagi dengan sudah adanya peringatan dari Pemerintah pusat bahwa di Maluku juga sudah terindikasi aktivitas itu.

“Jadi kita harus mengantisipasi dan peran semua pihak itu penting untuk menjaga stabilitas. Masyarakat kalau tahu, langsung segera laporkan dan berkoordinasi dengan aparat keamanan,” dorongnya.

Welerubun juga mengapresiasi para pimpinan umat beragama yang tidak henti-hentinya menyampaikan itu kepada jemaat pada masing-masing kesempatan.

Dan tidak perlu menunggu tapi langsung melakukan eksen untuk mengingatkan umat sehingga ada antisipasi dari masyarakat atas kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.

“Sebagaimana disampaikan tadi bahwa ada wajah-wajah baru yang terus dipantau aktivitas atau kegiatannya juga setiap tutur kata yang di sampaikan karena mereka cukup profesional untuk bagaimana mempengaruhi orang-orang,” tutup Welerubun.


(dp-20)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *