Ambon,
Dharapos.com – Fisik bangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri Hukurila,
Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon dilaporkan dalam kondisi sangat
memprihatinkan.
Para siswa
yang semestinya melakukan proses belajar, harus rela membagi kelasnya untuk
siswa lainnya lantaran ada beberapa kelas yang rusak parah akibat diterpa angin
kencang.
Anggota DPRD
Kota Ambon Tan Indra Tanaya yang turun langsung meninjau lokasi tersebut
keheranan dengan apa yang dilihatnya.
Menurut
politisi Partai Nasdem ini, harusnya Pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan
(Disdik) menaruh perhatian khusus.
Pasalnya, kerusakan yang dialami sekolah dimaksud sudah memasuki 3 tahunan.
“Dinas
Pendidikan saya kira tidur terlalu panjang sampai tidak bisa menaruh perhatian
terhadap SD Negeri Hukurila,” sindir Indra Tanaya di lokasi sekolah, Kamis
(10/8/2023).
Bagian bangunan
sekolah yang hancur antara lain gedung kelas 5, gedung UKS, kantin, dan juga
beberapa bangunan fisik lainnya.
Gedung kelas
5 sendiri nampak berhadapan langsung dengan langit tanpa adanya atap, disertai
kayu-kayu rusak dan kabel listrik yang menumpuk.
“Ini
sudah parah sekali, artinya tahun ini sudah harus diperbaiki. Kasihan para
siswa yang mau belajar,” sesalnya.
Sementara
itu, Sekretaris Negeri Hukurila Elen Angkotamony juga mengaku, sudah 3 tahun
lebih sekolah tersebut bertahan dengan kondisi rusak parah.
“Kalau
tidak salah, sudah 3 tahun lebih sekolah ini rusak. Tapi, pihak sekolah masih
berupaya agar anak-anak tidak ketinggalan pelajaran,” ucapnya.
Dijelaskan,
sejak awal sekolah ini rusak, pihak sekolah sudah meminta bantuan disertai
bukti foto kerusakan kepada Dinas Pendidikan.
Namun,
seperti yang terjadi dengan kondisi sekolah yang ada bisa disimpulkan tak ada
sentuhan dari Dinas dimaksud.
“Kami
sudah kirimkan foto-foto kerusakan tapi yah begitulah seperti yang
dilihat,” tegasnya.
Hal senada
juga disampaikan Kepala SDN Hukurila Angelina Angkotamony.
Ia mengaku
sampai sekarang masih menunggu bantuan dari pemerintah.
“Berbagai
cara sudah kami lakukan, seperti proposal juga kami masukan dan katanya masuk
di APBD tahun ini. Kami juga mengerti mungkin anggaran terbatas, tapi kami
selalu berusaha agar anak-anak tetap mendapatkan pelajaran,” tuturnya.
Untuk
diketahui, bukan saja bangunannya yang rusak namun banyak buku pelajaran yang
ikut rusak diterjang angin dan hujan.
(dp-53)