Langgur,
Pesta demokrasi lima tahunan yang bakal kembali digelar pada 9 April mendatang untuk memilih para wakil rakyat di tingkat pusat hingga daerah diharapkan berlangsung dengan jujur dan adil.
Karena itu, Organisasi Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) wilayah Kota Tual dan Maluku Tenggara merasa terpanggil dan siap menjemput Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2014 ini dengan senantiasa menjaga independensi sebagai OKP yang mempunyai sejarah dalam pergerakan mahasiswa di tanah air.
Demikian pernyataan sikap GMKI wilayah Kota Tual dan Malra yang diterima redaksi Dhara Pos, Senin (27/1).
Melihat konstelasi perpolitikan di Kabupaten Malra dan Kota Tual, GMKI hadir sebagai perahu bagi kader-kadernya untuk semakin dewasa dalam menghadapi dan aktif berpartisipasi dalam pesta demokrasi lima tahunan.
“Sebagai organisasi kader yang gerejawi dan bukan politik, GMKI dengan jumlah kader hampir mencapai 1000 anggota wajib melakukan pergumulan bagi terciptanya kedamaian dan perdamaian guna terlaksana pemilu yang diinginkan,” lanjut pernyataan sikap tersebut.
Di lain sisi, kader GMKI siap untuk membantu penyelenggara dan instansi terkait lainnya guna suksesnya hajatan dimaksud karena ini semua merupakan keterpanggilan dan sukarela tanpa meminta imbalan sedikitpun.
Selain itu, GMKI mengutuk dengan keras kepada oknum-oknum caleg yang melakukan pendekatan (konsolidasi) dengan menggunakan “Money Politic”. Dan, jika GMKI mendapat temuan di masyarakat, maka 1000 kader GMKI siap melakukan aksi kepada penyelenggara dan tetap melakukan penegakkan hukum karena hal ini dinilai mencederai etika politik.
Harapan GMKI, kiranya pada 9 April mendatang, masyarakat akan mendapat wakil rakyat yang mampu mempresentasikan aspirasi rakyat baik tingkat Provinsi, Kota dan Kabupaten.
Hormat kami,
Ketua GMKI Tual Malra
Luther Rahajaan