Uncategorized

GNPIP Diharapkan Kendalikan Inflasi di Malra

6
×

GNPIP Diharapkan Kendalikan Inflasi di Malra

Sebarkan artikel ini

Wabup Malra GNPIP Diharapkan Kendalikan Inflasi


Langgur, Dharapos.com
– Bank Indonesia melaksanakan
pelatihan budidaya bawang merah menggunakan metode True Shalot Seed (TSS) dan
Dekomposer tanah MA-11 dalam program pengembangan klaster pangan sebagai
dukungan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Kegiatan tersebut dipusatkan di ohoi (desa) Yafavun,
Kecamatan Kei Kecil Timur, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Minggu
(3/9/2023).

Disela-sela kegiatan tersebut digelar pula penyerahan
bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) secara simbolis dari Deputi
Gubernur Bank Indonesia Doni Primanto Joewono kepada Klaster Bawang Merah Maren
Ohoi Yafavun, AMGPM Kepulauan Kei dan Kota tual yang melakukan budidaya rumput
laut di Ur Pulau dan Pulau Warbal.

Hadir dalam kegiatan tersebut yakni Bupati M. Thaher
Hanubun, Wakil Bupati Petrus Beruatwarin.

Wabup Beruatwarin saat menyampaikan sambutan menjelaskan,
GNPIP diharapkan dapat menurunkan nilai inflasi di Malra.

“Kita memiliki sektor unggulan salah satunya yakni
pariwisata. Sektor pariwisata akan maju dan berkembang jika didukung dan
diperkuat oleh sektor-sektor strategis pembangunan lainnya seperti
transportasi, pertanian dan perdagangan,” kata Wabup.

Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Primanto
mengungkapkan, pihaknya datang kesini dalam rangka ekspedisi rupiah berdaulat
dan melihat angka inflasi di Malra ini tinggi.

Tingginya inflasi di Malra, lanjut Doni, karena disini
terkendala oleh transportasi.

“Dari sini kita terdorong untuk ikut berkontribusi dan
mendukung pelaksanaan program pengembangan klaster pangan,” ujarnya.

Menurutnya, Kabupaten Malra ini bisa menjadi pemasok bawang
merah ke Ambon dan wilayah lainnya, dengan strategi menggunakan metode TSS
yakni menggunakan penanaman bawang merah menggunakan biji dan dekomposer Tanah
MA-11.

“Ini bisa menjadikan Desa Yafavun ini menjadi sentra bawang
merah,” ungkapnya.

Menyikapi inflasi yang tinggi di Malra, dirinya berharap
pemerintah tetap mendukung agar lebih berkembang.

Selain itu, anak-anak muda yang tegabung dalam AMGPM juga
ikut mengembangkan keindahan alam dan sumber daya laut mulai dari rumput laut
dan anggur laut sehingga bisa di ekspor ke luar daerah.

(dp-red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *