 |
| Momen perayaan HUT Nen Dit Sakmas setahun yang lalu |
Langgur, Dharapos.com – Bupati Maluku Tenggara M. Thaher
Hanubun memastikan peringatan HUT Nen Dit Sakmas tahun ini akan digelar secara
sederhana.
Hanubun memastikan peringatan HUT Nen Dit Sakmas tahun ini akan digelar secara
sederhana.
Hal tersebut disampaikannya kepada media ini di Ve’e Kes Yang,
Rabu (2/9/2020).
Rabu (2/9/2020).
Bupati mengakui kesiapan Pemerintah daerah untuk menyambut
Hut Nen Dit Sakmas. Namun kondisinya mungkin tidak seperti waktu-waktu yang
lalu dimana semua orang ramai-ramai mendatangi lokasi makam tokoh wanita
tersebut.
Hut Nen Dit Sakmas. Namun kondisinya mungkin tidak seperti waktu-waktu yang
lalu dimana semua orang ramai-ramai mendatangi lokasi makam tokoh wanita
tersebut.
“Tetapi paling tidak hari Nen Dit Sakmas yang ditetapkan
pada tanggal 7 September tetap diperingati dengan cara yang sederhana. Artinya
mungkin ibu-ibu pergi ke makam lalu tabur bunga di sana dengan meminta restu
dari Nen DitSsakmas semoga kesuburan di
daerah ini tetap berjalan dengan baik,” sambungnya.
pada tanggal 7 September tetap diperingati dengan cara yang sederhana. Artinya
mungkin ibu-ibu pergi ke makam lalu tabur bunga di sana dengan meminta restu
dari Nen DitSsakmas semoga kesuburan di
daerah ini tetap berjalan dengan baik,” sambungnya.
Bupati menegaskan, harkat dan martabat wanita harus tetap
dijaga dengan baik oleh setiap laki-laki.
dijaga dengan baik oleh setiap laki-laki.
“Kita kaum laki-laki harus menjaga mereka kaum perempuan
dengan baik karena mereka adalah bagian dari kita sebagai pakaian dari mereka
sehingga harus tetap dijaga,” tegasnya.
dengan baik karena mereka adalah bagian dari kita sebagai pakaian dari mereka
sehingga harus tetap dijaga,” tegasnya.
Lanjut Bupati, kegiatan yang pertama direncanakan adalah
memperingati hutnya dan kemudian giat fashion show yang ditugaskan penyelenggaraannya
kepada Dinas Kebudayaan setempat.
memperingati hutnya dan kemudian giat fashion show yang ditugaskan penyelenggaraannya
kepada Dinas Kebudayaan setempat.
“Kegiatan fashion show ini bertujuan untuk bisa melihat berbagai
model pakaian adat Kei mana yang cocok dan pas walaupun untuk saat ini belum
ada,” lanjutnya.
model pakaian adat Kei mana yang cocok dan pas walaupun untuk saat ini belum
ada,” lanjutnya.
Bupati pun berharap suatu saat akan ada seminar untuk mendiskusikan
seperti apa pakaian adat Kei juga pakaian pesta.
seperti apa pakaian adat Kei juga pakaian pesta.
“Yang ikut fashion show juga nantinya dibatasi sehingga
orang tua yang anaknya ikut lomba juga cukup satu atau dua yang bisa antar,”
pungkasnya.
orang tua yang anaknya ikut lomba juga cukup satu atau dua yang bisa antar,”
pungkasnya.
(dp-52)
