Daerah

Ini Pernyataan Resmi Panitia Pembangunan Gedung Gereja Tawiri, Akhir Tahun Pentahbisan

6
×

Ini Pernyataan Resmi Panitia Pembangunan Gedung Gereja Tawiri, Akhir Tahun Pentahbisan

Sebarkan artikel ini

Gereja GPM Tawiri
Proses pekerjaan pembangunan gedung Gereja Ebenhaezer Jemaat GPM Tawiri masih terus berlangsung hingga saat ini

Ambon, Dharapos.com
– Panitia pembangunan gedung Gereja Ebenhezer Jemaat GPM Tawiri, Kecamatan
Teluk Ambon, Kota Ambon mengeluarkan pernyataan resmi terkait pengelolaan
anggaran pembangunan rumah ibadah tersebut.

Dalam hal
ini, kaitannya dengan anggaran sebesar Rp4,9 Miliar yang bersumber dari Dana Aspirasi
Anggota DPRD Provinsi Maluku Richard Rahakbauw yang dikucurkan sejak 2016
hingga 2021.

Panitia juga
menargetkan pentahbisan gedung Gereja Ebenhaezer Tawiri sudah dilaksanakan pada
akhir tahun.  

Ketua
Majelis Jemaat GPM Tawiri Pdt. Tomas Patinasarane selaku penanggung jawab
panitia dalam pernyataan persnya kepada media, Jumat (1/4/2022) menegaskan bertalian
dengan pemberitaan saat ini terkait pembangunan gedung gereja Ebenhezer Jemaat
GPM Tawiri, bahwa semuanya telah berjalan sebagaimana mestinya.

“Terbukti
ketika di tanggal 27 – 28 Maret tahun ini, dilaksanakan persidangan Klasis Pulau
Ambon Utara yang ke X dan dilaksanakan di gedung Gereja Ebenhezer sekalipun
belum rampung dan diresmikan, tetapi telah dilaksanakan persidangan klasis ini,”
ungkapnya.

Pdt. Tomas pun
mengaku optimis jika bangunan rumah Tuhan tersebut akan rampung di akhir tahun
ini.

“Menurut
hemat kami, jika Tuhan berkenan, pada Desember tahun ini akan dilaksanakan
pentahbisan gedung gereja ini,” tandasnya otpimis.

Pdt. Tomas
juga memastikan bahwa seluruh anggaran aspirasi dari Anggota DPRD Maluku Richard
Rahakbauw telah digunakan seluruhnya.

“Anggaran aspirasi
yang diberikan oleh Pak Richard Rahakbauw, semuanya telah dipakai untuk
pembanguan gedung gereja,” tegasnya.

Di
kesempatan yang sama, Ketua Panitia pembangunan gedung Gereja Ebenhezer Jemaat
GPM Tawiri Dominggus Helaha menyampaikan ucapan terima kasih kepada Anggota DPRD
Maluku Richard Rahakbauw.

“Panitia
menyampaikan terima kasih banyak buat Pak Richard Rahakbauw karena tanpa beliau,
katong seng (tidak, red) bisa bergerak apa – apa. Sumbangsih pikirkan terutama
dana dari beliau itu sangat luarbiasa dan dirasakan oleh jemaat,” akuinya.

Tegas
Helaha, terkait dana aspirasi Anggota DPRD Maluku Richard Rahakbauw yang
disalurkan telah digunakan seluruhnya untuk pembangunan.

“Dana
tersebut digunakan untuk pembangunan seperti kata bapak Pendeta tadi, ansi
bersih untuk pembangunan,” tegasnya.

Helaha pun
meluruskan terkait informasi yang beredar di masyarakat  menyoal keberadaan anggaran aspirasi sejak
2016.

“Itu semua
masuk ke rekening panitia dan ditanda tangani oleh dua orang yakni ketua dan
bendahara. Jadi uang masuk dan keluar harus diketahui oleh dua orang tersebut. Jadi
ada yang bilang ke rekening-rekening pribadi itu tidak ada, semua ke rekening
panitia,” tegasnya.

Soal target
gereja diresmikan pada Desember 2022 nanti, Helaha menyerahkannya kepada
kehendak Tuhan.

“Jadi apa yang
menjadi katong punya keinginan ini untuk nantinya Desember (peresmian gereja,
red) biarlah Tuhan Yang Maha Kuasa memberkati katong. Karena katong panitia mau
cepat dan jemaat juga mau cepat, sekarang tergantung dari jemaat ini. Katong ini
panitia cuma pelaksana, pekerjaannya kan jemaat yang kerja, untuk bekerja keras
menyelesaikan tanggung jawab ini,” sambungnya.

Helaha juga di
kesempatan itu meluruskan soal pemberitaan media tentang mimbar gereja.

“Terkait
pemberitaan tentang mimbar, orang yang memberikan sumbangan saja seng
membicarakan mimbar itu, malah dia kasih. Dia bilang kalau lebih, bisa dipakai
untuk yang lain. Itu orang yang memberikan sumbangan ! Jadi kadang-kadang orang
yang seng tahu pemberitaan itu dong, mengada-ngada bahwa dong kasih sumbangan
begitu besar, kenapa seng bisa yang bagus ? Padahal orang yang kasih sumbangan
dia seng bicara begitu,” sesalnya.

“Ini
dia kasih sumbangan nih, nah…bapa dong bikin sesuai sesuai bapa dong
keinginan, sisanya bisa pakai untuk kebutuhan yang lain. Karena seng mungkin
kebutuhan itu pakai untuk mimbar khusus, ada mungkin dia punya yang lain-lain
yang bisa disesuaikan to..! Akan seperti begitu,” sambungnya lagi.

Demikian
juga dengan bantuan-bantuan yang lain.

“Misalnya
ongkos kerja, iya to. Seng mungkin jemaat kerja gratis, kan mesti bayar dong
juga to…walaupun sedikit tapi mesti dong rasakan. Jadi beta kira itu yang beta
mau sampaikan,” pungkas Helaha.

(dp-16)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *