Politik dan Pemerintahan

Ini Pesan Bupati Malra di Giat Apresiasi Penyusunan Peta Katahanan dan Kerentanan Pangan

13
×

Ini Pesan Bupati Malra di Giat Apresiasi Penyusunan Peta Katahanan dan Kerentanan Pangan

Sebarkan artikel ini

Apresiasi Ketahanan n Kerawaan Pngan
Giat Apresiasi Penyusunan Peta Katahanan dan Kerentanan Pangan atau Food Security And Vunerability Atlas (FSVA) dan Sumber Daya Pangan tahun 2021 se-Provinsi Maluku di Langgur, Rabu (23/6/2021).

Langgur,
Dharapos.com
– Masalah pangan masih merupakan isu strategis pada tingkat
global, regional, nasional maupun lokal.

Hal itu
disampaikan Bupati Maluku Tenggara M. Thaher Hanubun saat pembukaan Apresiasi Penyusunan
Peta Katahanan dan Kerentanan Pangan atau Food Security And Vunerability Atlas
(FSVA) dan Sumber Daya Pangan tahun 2021 se-Provinsi Maluku di Langgur, Rabu
(23/6/2021).

Bupati
Hanubun dalam sambutannya yang dibacakan Asisten I Bidang Pemerintahan dan
Kesejahteraan Rakyat, Bruno Ohoiwutun, menyebutkan, kegiatan tersebut merupakan
momen penting untuk memperluas wawasan.

“Ini menjadi
perhatian dan harus ditindak lanjuti secara terpadu oleh OPD dan stakeholder
terkait melalui sinergitas program berkelanjutan antara pusat, provinsi dan
kabupaten maupun antar OPD dalam kabupaten,” sambungnya.

Dijelaskan
Bupati, kegiatan itu merupakan momen yang sangat penting dan strategis dalam
rangka memperluas wawasan serta meningkatkan pemahaman dan kesamaan persepsi
mengenai ketahanan dan kerentanan pangan suatu wilayah.

“Ini
penting, karena informasi mengenai berbagai metoda analisis serta berbagai
kendala dan permasalahan yang berkaitan dengan ketahanan pangan akan
diperoleh,” tandasnya.

Bupati
berharap, khususnya lingkup Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Malra
agar benar-benar memanfaatkan kesempatan ini untuk menggali ilmu dan
pengetahuan praktis yang akan berguna dalam peningkatan kinerja di wilayah
masing-masing.

Selain itu,
beberapa masalah terkait pangan yang menonjol saat ini adalah stunting,
rendahnya akses masyarakat terhadap pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan
aman.

Menurut
Bupati, kerawanan pangan yang terjadi tidak semata-mata karena ketidakcakupan
pangan, akan tetapi lebih banyak disebabkan adanya gangguan akses pangan, yang
menyebabkan individu atau rumah tangga tidak dapat mengkonsumsi pangan dalam
jumlah cukup, faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah, akses fisik, akses
ekonomi, dan akses sosial.

Olehnya itu,
untuk mengatasi permasalahan tersebut maka masalah data, akses masyarakat
terhadap pangan, peningkatan pengawasan mutu dan keamanan pangan, serta
penguatan kelembagaan pangan, maka Apresiasi Penyusunan Peta Ketahanan &
Kerentanan Pangan (Food Security And Vulnerability Atlas-FSVA) dan Sumberdaya
Pangan perlu dilakukan.

(dp-52)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *