Utama

Isu Liar Beredar di SBT, Bupati Husni Alkatiri Jadikan Ratusan Desa Sebagai Kekuatan Politik Tahun 2030

812
×

Isu Liar Beredar di SBT, Bupati Husni Alkatiri Jadikan Ratusan Desa Sebagai Kekuatan Politik Tahun 2030

Sebarkan artikel ini
IMG 20250814 155632
Oplus_131072

Ambon, Dharapos.com – Ketua Cabang SEMMI Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Nyong Ari Rumagutawan, sebut kepemimpinan Fahri Husni Alkatiri telah merusak tatanan adat istiadat.

‎Menurutnya, Fahri selaku Bupati SBT telah melakukan kebijakan-kebijakan gila dalam birokrasi, dan telah merusak marwah pemerintah, dengan hanya mendefinitifkan sebagian desa saja dari 198 desa yang ada. Ia menduga, hal ini dilakukan Bupati SBT sebagai kekuatan politik kedepannya yakni di tahun 2030.

“Dari 198 Desa yang ada, 179 sekian Desa tidak didefinitifkan apakah oleh karena ingin jadi pahlawan nanti di tahun tahun akan datang? Ataukah memang ingin mempersiapkan agar sistem timsus di bangun dari desa? Ini semua perlu di pertanyakan,” ungkap Ari dalam keterangan pers yang diberikan kepada Wartawan di Ambon, Kamis (14/8/2025).

‎Dikatakan, Bupati SBT telah mengurangi Desa Definitif sebagai suatu kekuatan politik yang kemudian berimbas kepada kesejahteraan Rakyat dan merugikan kepentingan Rakyat kabupaten Seram Bagian Timur.

‎‎Padahal, sistem pemerintahan dan kebutuhan dasar rakyat berbasis pedesaan itu harus di mulai struktur organisasi desa agar management kebijakannya terasa hingga ke desa desa.

“‎Kita tidak perlu jauh memaknai maksud dari Bupati kenapa tidak mendefinitifkan sekian banyak desa tersebut. Cukup dengan memahami political will dari seorang Fahri Alkatiri yang baru pertama kali memangku jabatan sebagai bupati,” tegasnya.

Ari menandaskan, Bupati telah melakukan kejahatan yang tidak sesuai harapan dan keinginan Rakyat Kabupaten SBT.

“Saya perlu mengingatkan kepada pemerintahan yang slogannya “Gerak Cepat” Ini jangan hanya slogan diatas kertas tanpa melihat realita yang terjadi di lapangan. Bayangkan saja, dari jumlah pengangguran hingga bentuk nepotisme di praktekkan secara terbuka dalam pemerintahan Kabupaten SBT,” pungkasnya.

(dp-53)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *