as

PAPUA

Juni 2015, Nilai Tukar Petani Provinsi Papua Turun 0,09 Persen

25
×

Juni 2015, Nilai Tukar Petani Provinsi Papua Turun 0,09 Persen

Sebarkan artikel ini
BPS Papua didik
Didik Koesbianto

Papua, Dharapos.com
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua, perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Papua pada bulan Juni 2015 mengalami penurunan sebesar 0,09 persen menjadi 96,98 dibandingkan NTP bulan sebelumnya sebesar 97,07.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Didik Koesbianto melalui rilis bulanannya mengatakan, penurunan tersebut terjadi akibat naiknya indeks harga diterima petani (It) lebih rendah dibandingkan kenaikan indeks harga dibayar petani (Ib).

Nilai Tukar Petani Nasional, lanjut Didik, pada bulan Juni 2015 adalah 100,52 atau naik 0,50 persen dibandingkan NTP Mei 2015. Hal ini disebabkan oleh naiknya indeks diterima petani sebesar 1,15 persen dan naiknya indeks harga dibayar petani 0,65 persen.

“Pada Juni 2015, subsektor Tanaman Pangan tercatat memiliki NTP sebesar 87,32; NTP subsektor Hortikultura sebesar 101,45; NTP subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat adalah 106,40; NTP subsektor Peternakan sebesar 100,11; dan NTP subsektor Perikanan tercatat sebesar 105,63,” Jelas Didik Koesbianto di kantor BPS, Rabu (1/7/2015).

Lebih lanjut, kata Didik, NTP subsektor Perikanan dapat dirinci menjadi NTP Perikanan Tangkap dan NTP Perikanan Budidaya yang masing-masing sebesar 110,79 dan 91,22.

“Di wilayah perdesaan Papua terjadi inflasi sebesar 0,76 persen di bulan Juni 2015. Inflasi perdesaan terjadi akibat adanya kenaikan indeks harga empat subkelompok pengeluaran rumah tangga, dimana peningkatan tertinggi terjadi pada subkelompok Bahan Makanan yang naik hingga 1,23 persen,” katanya.

Secara nasional, sebanyak 31 Provinsi mengalami inflasi perdesaan dimana yang tertinggi terjadi di Sumsel sebesar 1,38 persen dan inflasi pedesaan terendah terjadi di Provinsi Maluku(0,14 persen); sementara 2 provinsi lainnya mengalami deflasi pedesaan dimana yang tertinggi terjadi di NTT sebesar (-0,46 persen).

“Untuk wilayah Sumapua, 10 provinsi mengalami Inflasi pedesaan dimana Papua menempati peringkat ke-9 Sumapua dengan inflasi yang mencapai 0,76 persen sedangkan secara nasional, Papua menempati peringkat ke-24,” terangnya.

Dikatannya, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) pada bulan Mei 2015, NTUP Papua pada bulan Juni naik 0,39 persen menjadi 105,89.


(dp-30)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *