Papua, Dharapos.com
Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Papua, Adolof Asmuruf mengakui masalah bahan baku memang menjadi persoalan bagi para pengusaha di Papua, termasuk pengusaha kecil dan menengah, yang sering mengalami kendala untuk bahan baku.
![]() |
Adolof Asmuruf |
“Untuk bahan baku, saya akui yang menjadi masalah bagi pengusaha kita. Dan kita akui itu,” ungkapnya kepada wartawan, pekan kemarin, di Jayapura, Provinsi Papua.
Dikatakannya, permasalahan terkait bahan baku produksi bagi pengusaha di daerah ini sudah menjadi pekerjaan rumah bagi pengurus Kadin Papua periode 2014-2019. Dan di dalam kepengurusan organisasi tersebut akan diatur bagaimana menangani pengusaha kecil dalam hal pasokan bahan baku bagi Usaha Menengah Kecil Masyarakat (UMKM).
Sebelumnya, pada saat puncak Hari Ketahanan Pangan tingkat Provinsi Papua. Asisten II Sekda Papua, Elia I. Loupatty sempat bertanya kepada seorang pengusaha kecil asli Papua, saat berkunjung ke salah satu stan pameran.
Kala itu dirinya menanyakan kepada pengusaha tepung sagu, apabila hendak memesan 1000 kg tepung sagu, apakah sanggup menyediakannya namun sang pengusaha langsung mengatakan tidak sanggup.
“Kami terkendala pada bahan baku Pak Asisten. Harga sagu kalau sudah di pasar sangat mahal. Jadi kalau ingin murah, harus tunggu saat tokok sagu,” keluh pengusaha Papua itu.
Loupatty mengakui bahwa masalah bahan baku memang selalu menjadi kendala bagi pengusaha di Papua.
“Produk mereka (para pengusaha–red) seperti bahan makanan dengan bahan dasar dari sagu atau umbi-umbian, memang tidak kalah dengan yang ada Pulau Jawa. Hanya saja saat ini masih terkendala dengan bahan baku. Ketika kami memesan dalam jumlah besar, mereka langsung angkat tangan dan tidak sanggup memenuhi pemesanan,” ujarnya.
(Piet)