Daerah

Kerinduan Masyarakat Kei Besar Selatan Barat Bakal Terjawab

13
×

Kerinduan Masyarakat Kei Besar Selatan Barat Bakal Terjawab

Sebarkan artikel ini

Bupati Malra Proyek Air Brsih Kebes
Bupati Malra M. Thaher Hanubun (kemeja putih)

Langgur, Dharapos.com – Kerinduan masyarakat di Kecamatan Kei Besar Selatan Barat akan adanya pelayanan air bersih di wilayah itu bakal terjawab.

Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara telah menyediakan alat penyulingan air garam menjadi air tawar yang direncanakan akan tiba pada Juni 2021 mendatang. 

Alat tersebut bakal dimaksimalkan untuk melayani kebutuhan air bersih 6 desa di wilayah itu.

Bupati M. Thaher Hanubun mengakui sudah sejak lama masyarakat di Kecamatan Kei Besar Selatan Barat merindukan adanya pelayanan air bersih yang memadai. 

“Saya pun sendiri merasakan apa yang dirasakan masyarakat di wilayah ini, yang setiap tahunnya masih ada yang mengonsumsi air hujan akibat kesulitan air bersih,” katanya, di Langgur, Sabtu (29/5/2021).

Lanjut Bupati, salah satu upaya yang dilakukan Pemkab Malra adalah menyediakan alat penyulingan air garam menjadi air tawar.

“Ini untuk menjawab kebutuhan air bersih karena masyarakat di Kei Besar Selatan Barat ini sehari-harinya mengomsumsi air hujan. Dan itu berlangsung selama bertahun-tahun. Jadi bukan apa tapi ini soal kemanusiaan, saya pergi dan minum itu air hujan di Ohoilean,” bebernya.

Direncanakan, mesin penyulingan tersebut tiba pada akhir Juni 2021  dan diharapkan alatnya bisa segera dioperasikan. 

Proses pengerjaan sarana pendukung sementara dilakukan, mulai dari pembangunan bak penampung yang sementara dalam proses pengerjaan hingga pengadaan pipa jaringan.

Ada enam desa yang akan dilayani oleh penyulingan air laut. 

Dukungan seluruh elemen warga di wilayah ini sangat diapresiasi.

Bupati tak lupa mengingatkan masyarakat setempat soal lahan 

“Satu yang saya minta, jika ada hal-hal yang menyangkut tanah dan lainnya, agar dibicarakan dengan baik. Jangan lagi nanti ada yang bertindak pasang sasi dan lainnya karena itu artinya menghambat kepentingan orang banyak,” pintanya.

Bupati mencontohkan, misalkan untuk lahan pembangunan bak jika ada yang tidak puas kemudian memasang sasi.

“Kita dapat berbicara dengan baik-baik. Saya juga anak Kei, jadi pasti bisa diselesaikan secara baik-baik dengan berlandas pada aturan dan hukum yang berlaku di Kabupaten Maluku Tenggara,” pungkasnya.

(dp-52)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *