Internasional

Kota Ambon Raih Predikat “Excellent” dari UCCN, Catat Keunggulan Ini

10
×

Kota Ambon Raih Predikat “Excellent” dari UCCN, Catat Keunggulan Ini

Sebarkan artikel ini
Kota Ambon Predikat Excellent UCCN

Ambon, Dharapos.com – Kota Ambon memperoleh predikat “Excellent”, dari  penilaian UNESCO Creative Cities Network( UCCN) dengan rentang nilai 4,6–5,0 dalam laporan pemantauan keanggotaan periode 2020 -2024.

Hal tersebut dipaparkan Direktur Ambon Music Office (AMO) Ronny Loppies alam keterangan pers di ruang rapat Command Center Balai Kota Ambon, Senin (30/6/2025).

“Dengan pencapaian tersebut, Kota Ambon berhasil mempertahankan statusnya sebagai anggota Jaringan Kota Kreatif UCCN dalam kategori musik, meskipun nilai yang diperoleh belum sempurna karena salah satu faktor yang tidak dilengkapi Kota Ambon yakni pertemuan tahunan,” ungkapnya

Dikatakan Ronny, laporan ini disusun oleh AMO dan dinilai oleh kota-kota anggota UCCN kategori musik dan hasil akhirnya dikirim ke markas besar UNESCO di Paris.

Menurutnya, penilaian pelaporan keanggotaan oleh UCCN dilakukan setiap empat tahun. Hal itu sebagai bentuk komitmen kota kreatif terhadap misi jejaring, penguatan kebijakan budaya lokal, serta kontribusinya terhadap pembangunan berkelanjutan.

“Penilaian yang dilakukan UCCN mencakup partisipasi kota dalam program jaringan, kolaborasi lintas kota dan bidang kreatif, kekuatan sektor unggulan, hingga rencana strategis untuk empat tahun ke depan,” terang Ronny.

Laporan tersebut juga menyoroti cara kota anggota mengintegrasikan kebudayaan dalam upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGS) dan menindaklanjuti Deklarasi MONDIACULT 2022 juga tertuang dalam Laporan tersebut.

“Dalam laporan Ambon, UCCN mencatat keunggulan kota ini dalam membangun infrastruktur kebudayaan melalui AMO. Ambon dinilai berhasil menciptakan kolaborasi kuat antara sektor pendidikan dan publik, serta melahirkan dampak konkret di tingkat lokal,ambon aktif dan proaktif dalam menjalin kemitraan internasional, baik dalam bidang musik maupun lintas sektor kreatif lainnya,” urainya.

Selain  itu, yang menjadi sorotan tersendiri adalah program pelibatan pemuda dan pendekatan inovatif berbasis musik untuk pelestarian lingkungan.

“Proyek “Sound of Green”, misalnya, dipuji karena menggabungkan praktik budaya dengan upaya perlindungan hutan dan promosi pariwisata berkelanjutan. Ambon juga dianggap memainkan peran koordinatif penting di kawasan Asia Pasifik,” sambungnya.

Lanjut Ronny, keterlibatan Kota Ambon di tingkat internasional turut memperkuat posisinya di jaringan global ini. Kota ini terlibat dalam proyek kolaboratif digital “Voyage of the Drum”, serta aktif mengikuti konferensi di Korea, Thailand, dan Prancis.

“AMO juga tercatat menjalin kemitraan lintas bidang kreatif dengan kota-kota seperti Paducah (Amerika Serikat) dan Jinju (Korea Selatan). Focal point dari Ambon dikenal sebagai pemimpin yang dihormati dalam jaringan kota musik, yang juga Focal Point Ambon UNESCO City of Music serta Regional Coordinator Asia-Pacific UNESCO Cities of Music, dengan capaian ini, Ambon dipastikan tetap menjadi bagian dari Jaringan Kota Kreatif UNESCO hingga tahun 2027,” paparnya.

Ditambahkan Ronny, pelaporan berikutnya akan dilakukan pada tahun tersebut, dengan format dua bagian: evaluasi keanggotaan dan kontribusi terhadap prinsip MONDIACULT 2022. Kota anggota baru yang ditetapkan pada 2025 hanya diwajibkan mengisi bagian kedua.

“Status dan predikat “Excellent” ini menandai pencapaian penting bagi Ambon dalam mengembangkan kebijakan budaya berbasis komunitas dan memperkuat posisinya sebagai pusat kreativitas musik di kawasan,”katanya.

Ronny berharap Pemerintah kota memberi perhatian yang tinggi terhadap berbagai kegiatan AMO terutama menyangkut pertemuan tahunan Kota Kreatif, sehingga kedepannya Ambon akan meraih nilai sempurna.

“Kita kurang satu saja, tidak hadir rapat tahunan secara langsung melainkan lewat zoom. kalau hadir secara langsung maka nilai yang diperoleh sempurna. Pencapaian yang diperoleh kota Ambon saat ini, terus bekerja dan mendukung branding, karena branding bukan sesuatu yang terpisah yang hanya merupakan urusan AMO semata, namun ini harus menjadi konsentrasi semua pihak sesuai dengan regulasi di pemerintah Kota Ambon,” pungkasnya.

(dp-19)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *