![]() |
Danlanal Saumlaki, Letkol Laut P. Hartanto |
Saumlaki, Dharapos.com –
Pangkalan TNI AL (Lanal) Saumlaki di Kabupaten Kepulauan Tanimbar,
Provinsi Maluku siap melakukan protap penanganan Covid-19 bagi lebih dari 70
kapal nelayan asal Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara yang hendak sandar di
pelabuhan setempat, beberapa hari mendatang.
Pangkalan TNI AL (Lanal) Saumlaki di Kabupaten Kepulauan Tanimbar,
Provinsi Maluku siap melakukan protap penanganan Covid-19 bagi lebih dari 70
kapal nelayan asal Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara yang hendak sandar di
pelabuhan setempat, beberapa hari mendatang.
Danlanal Saumlaki, Letkol Laut P. Hartanto menyatakan,
berdasarkan pemantauan, puluhan kapal nelayan tersebut telah berangkat dari
Buton akhir Maret 2020 dan dipastikan akan tiba di Saumlaki dalam waktu beberapa
hari ke depan karena pelayaran dari Buton hingga Saumlaki ditempuh selama 12
hari.
berdasarkan pemantauan, puluhan kapal nelayan tersebut telah berangkat dari
Buton akhir Maret 2020 dan dipastikan akan tiba di Saumlaki dalam waktu beberapa
hari ke depan karena pelayaran dari Buton hingga Saumlaki ditempuh selama 12
hari.
Para nelayan ini telah mengantongi izin nelayan dari Dinas Perikanan
Provinsi Maluku untuk mencari ikan di wilayah perairan seputar Kepulauan
Tanimbar.
Provinsi Maluku untuk mencari ikan di wilayah perairan seputar Kepulauan
Tanimbar.
Adapun tujuan mereka berlabuh di pelabuhan Saumlaki adalah
untuk pengisian bahan bakar minyak dan berbelanja kebutuhan selama di laut.
untuk pengisian bahan bakar minyak dan berbelanja kebutuhan selama di laut.
“Saya sudah koordinasikan dengan tim Satgas Covid-19
Kabupaten Kepulauan Tanimbar, dimana mereka akan saya karantina di laut selama
2 hari jika sudah tiba disini. Kita akan cek kesehatan mereka,” ungkapnya
kepada wartawan di Saumlaki, Selasa (12/4/2020).
Kabupaten Kepulauan Tanimbar, dimana mereka akan saya karantina di laut selama
2 hari jika sudah tiba disini. Kita akan cek kesehatan mereka,” ungkapnya
kepada wartawan di Saumlaki, Selasa (12/4/2020).
Puluhan kapal nelayan ini tidak akan tiba bersamaan di
Saumlaki, karena saat berangkat dari Buton, pelayaran mereka terpisah. Dengan
begitu, pihaknya belum bisa memastikan waktu kedatangan.
Saumlaki, karena saat berangkat dari Buton, pelayaran mereka terpisah. Dengan
begitu, pihaknya belum bisa memastikan waktu kedatangan.
Untuk melaksanakan protap penanganan Covid-19, pihak Lanal
telah menyiapkan sebuah kapal yang berlabuh di pelabuhan perikanan Ukurlaran, Kecamatan
Tanimbar Selatan yang dilengkapi dengan peralatan dan tenaga medis.
telah menyiapkan sebuah kapal yang berlabuh di pelabuhan perikanan Ukurlaran, Kecamatan
Tanimbar Selatan yang dilengkapi dengan peralatan dan tenaga medis.
Setibanya disana, para nelayan ini akan diperiksa oleh tim
medis dan tidak dibiarkan untuk turun dari kapal.
medis dan tidak dibiarkan untuk turun dari kapal.
“Mereka akan diperiksa kesehatannya dan kemudian tetap
berlabuh di laut selama 2 hari untuk menggenapi 14 hari sesuai batas waktu
karantina. Ini kami lakukan karena mereka sudah menghabiskan waktu 12 hari
pelayaran,” sambungnya.
berlabuh di laut selama 2 hari untuk menggenapi 14 hari sesuai batas waktu
karantina. Ini kami lakukan karena mereka sudah menghabiskan waktu 12 hari
pelayaran,” sambungnya.
Danlanal menyatakan pula bahwa pihaknya tidak bisa
menghalangi pelayaran mereka dari Buton ke Saumlaki, karena sebelum berangkat,
Covid-19 belum berdampak luas di wilayah timur.
menghalangi pelayaran mereka dari Buton ke Saumlaki, karena sebelum berangkat,
Covid-19 belum berdampak luas di wilayah timur.
Kendati demikian, dia mengimbau masyarakat untuk tidak panik
karena pihaknya akan tetap memastikan kesehatan para nelayan tersebut sesuai
standar penanganan dan pencegahan Covid-19.
karena pihaknya akan tetap memastikan kesehatan para nelayan tersebut sesuai
standar penanganan dan pencegahan Covid-19.
“Kami sudah konfirmasi ke Buton. Mereka sudah cek
kesehatan sebelum berangkat. Dipastikan oleh pihak pemeriksa bahwa mereka
sehat. Tetapi kita tetap akan berlakukan masa karantina karena inkubasinya 14
hari dan karena mereka sudah berlayar 12 hari maka kita tambah 2 hari karantina
di laut,” pungkasnya.
kesehatan sebelum berangkat. Dipastikan oleh pihak pemeriksa bahwa mereka
sehat. Tetapi kita tetap akan berlakukan masa karantina karena inkubasinya 14
hari dan karena mereka sudah berlayar 12 hari maka kita tambah 2 hari karantina
di laut,” pungkasnya.
(dp-18)