![]() |
Pjs Bupati Malra Drs. Semuel Risambessy meminta dukungan masyarakat dalam hal penyiapan lahan sebagai bakal lokasi budi daya rumput laut terutama daerah di pinggiran pantai |
Langgur, Dharapos.com
Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Maluku Tenggara (Malra) Drs. Semuel Risambessy meminta dukungan masyarakat melalui dinas terkait dan para investor dalam hal penyiapan lahan sebagai bakal lokasi budi daya rumput laut terutama daerah di pinggiran pantai.
Hal tersebut disampaikannya saat membuka kegiatan Rapat Anggota Tahunan (RAT) IX Koperasi Tani Nelayan (KOPTANEL) “ELOMEL” Tahun Buku 2017 di lokasi Pasar Tradisional Jab Faan, Ohoi Faan, Kecamatan Kei Kecil, Senin (9/4/2018).
“Karena dengan begitu, investor mau bekerja sama apabila tidak ada masalah,” cetusnya.
Lanjut Risambessy, guna menjaga kesinambungan budi daya rumput laut maka pihaknya juga akan menetapkan harga batas bawah rumput laut kering yaitu sebesar Rp 8.000/kg.
Penetapan ini diharapkan akan memberikan kepastian berusaha kepada para petani di wilayah tersebut .
Sehingga memacu peningkatan produksi dengan kualitas yang baik dan dapat bersaing di pasar lokal maupun internasional.
“Dan tentunya akan berdampak pada peningkatan suplay dan deman, yakni pendapatan petani akan meningkat,” lanjutnya.
Dalam rangka terwujudnya tujuan tersebut maka tentu dibutuhkan suatu perencanaan yang matang oleh para pemangku kepentingan seperti yang telah dilakukan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) setempat, yaitu hanya dengan sinergi dan sinkronisasi program kerja serta kerja sama tim maka tujuan tersebut di atas akan tercapai.
Risambessy kemudian mencontohkan, Dinas Perikanan menyiapkan bibit rumput laut, training SDM, menyiapkan sarana dan prasarana budi daya, hingga pendampingan sampai pada pasca panen.
Kemudian, Dinas Perindag menyiapkan pasca panen sampai pada pengolahan setengah jadi.
Selanjutnya Dinas Koperasi akan menyiapkan lembaga koperasi untuk membeli produk tersebut dan DPMPTSP yang akan memfasilitasi investor dengan lembaga koperasi dimaksud.
“Maka tentu produksi rumput laut akan meningkat terus,” tandasnya.
Diakui Risambessy, situasi ini akan seperti pada 2011 dimana produksi rumput laut permusim tanam (45 hari) Kabupaten Malra mencapai 1 500 Ton kering/musim.
“Apabila dikalikan dengan harga perkilo Rp. 8000 maka akan sangat banyak uang beredar di kalangan petani. Dengan begitu, saya harap hal ini perlu dipikirkan dan ditindak lanjuti,” imbuhnya.
Secara khusus, Risambessy juga mengapresiasi kegiatan Rapat Anggota Tahunan (RAT) IX Koperasi Tani Nelayan (KOPTANEL) “ELOMEL” Tahun Buku 2017 ini.
“Saya berharap dari kegiatan ini dapat diperoleh hasil yang akan memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan di daerah ini khususnya di bidang investasi dan penanaman modal,” tukasnya.
Turut hadir, pimpinan PT. KCN dan rombongan investor dari Jakarta, Forkopimda, Asisten
Perekonomian dan SDA Setda Malra, pimpinan OPD terkait, Rat Jab Faan (Raja Faan), para Kepala Ohoi serta masyarakat yang tergabung dalam kelompok Tani Nelayan.
Peserta berjumlah 100 orang terdiri dari 47 petani budidaya Ohoi Warbal, 31 petani budidaya Ohoi Letvuan, 20 petani budidaya Ohoi Evu dan 2 petani budidaya Ohoi Sathean.
Kegiatan ini juga diselingi dengan penyerahan dana laut oleh investor melalui koperasi kepada para anggota yang difasilitasi oleh DPMPTSP setempat.
(dp-40)