![]() |
Ir. Juhana Soedradjat |
Namlea, Dharapos.com
Program pengentasan kemiskinan telah menjadi prioritas pembangunan nasional karena progress tersebut dilaksanakan pada proses pemberdayaan masyarakat miskin.
Untuk mendukung program tersebut, pada tahun 2010 Pemerintah Indonesia telah melakukan kerjasama dengan International Funf For Agricultural Development (IFAD) untuk mengembangkan program peningkatan kesejahteraan petani kecil atau small holder live hood development in eastern indinesia (SOLID) di 11 kabupaten wilayah Indonesia bagian timur yaitu provinsi Maluku dan Maluku Utara.
Demikian hal ini diungkapkan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Buru, Tamzil Chotib saat digelarnya acara Workshop Pemasaran Jejaring bagi federasi serta temu usaha forum kemitraan bagi federasi dan pengusaha mitra yang berlangsung, belum lama ini, di Namlea.
Dikatakan, kabupaten Buru merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Maluku yang pada tahun 2011 telah mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan program SOLID.
“Saat ini, di tahun 2014 merupakan tahun keempat pelaksanaan program SOLID Kabupaten Buru,” terangnya.
Sedangkan untuk sasaran lokasi pengembangan, lanjut Chotib, meliputi 7 kecamatan dan 22 desa yaitu, kecamatan Batabual, kecamatan Teluk Kaieli, kecamatan Lolong Guba, kecamatan Waplau, kecamatan Fena Lisela dan kecamatan Air Buaya.
Lebih lanjut, jelas dia, jumlah kelompok mandiri yang dibentuk sejak tahun 2011 hingga 2014 sebanyak 136 kelompok mandiri dengan kepala keluarga (KK) miskin sebanyak 1.997 KK yang terdiri dari 900 KK pria dan 1.097 KK wanita.
Untuk itu, Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Buru melalui program SOLID akan melaksanakan workshop dengan tujuan untuk menggali potensi, kemampuan dan mencari alternatif peluang serta pemecahan masalah bagi federasi, pendamping, fasilitator, suvervisor dan pengusaha mitra agar mampu mengambil keputusan dalam memanfaatkan sumber daya alam secara efisien dan berkelanjutan, sehingga tercapai kemandirian dalam menyediakan kebutuhan pangan yang berkualitas.
Sementara Wakil Bupati Buru, Ir. Juhana Soedradjat mengatakan, workshop yang digelar Badan ketahan pangan Kabupaten Buru dapat mengangkat pendapatan para anggotanya dan dapat memanfaatkan kearifan lokal yang ada di daerah ini serta mampu memasarkan hasil produksinya keluar daerah ini.
Workshop kemitraan ini diikuti 55 orang peserta terdiri dari ketua kelompok federasi 22 orang, petugas pendamping 22 orang, fasilitator 7 orang, supervisor 1 orang dan 3 orang pengusaha mitra dagang dari Kabupaten Buru berlangsung selama 3 hari.
(Ist)