Daerah

Memprihatinkan, Sejumlah Gedung SMP 2 Nirunmas Rusak Berat dan Nyaris Roboh

50
×

Memprihatinkan, Sejumlah Gedung SMP 2 Nirunmas Rusak Berat dan Nyaris Roboh

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi ruang bljr nyaris
Ilustrasi ruang belajar nyaris roboh

Larat, Dharapos.com 
Sejumlah ruang kelas milik SMP Negeri 2 Kecamatan Nirunmas di Kabupaten Maluku Tenggara Barat saat ini memprihatinkan dan nyaris roboh akibat sudah termakan usia.

Pekan kemarin, Dhara Pos sempat bertandang ke Sekolah tersebut dan melihat secara langsung aktivitas belajar mengajar yang dilakukan di sekolah tersebut saat musim hujan tiba.

Para murid dan guru yang berada pada sejumlah ruang kelas, akhirnya harus mencari tempat yang aman dari bocornya atap bangunan saat proses belajar mengajar tengah berlangsung.

Kepala SMP Negeri 2 Kecamatan Nirunmas, Semmy Batmomolin,S.Pd saat dimintai keterangan menjelaskan bahwa kondisi ini sudah terjadi selama beberapa tahun terakhir.

“Kami sangat merasa terganggu sekali pak saat musim hujan dan angin. Jika hujan angin semakin kuat maka terpaksa anak anak berlari keluar dari bangunan karena takut bangunan ini bisa roboh,” kisahnya.

Dia menuturkan bahwa semenjak bangunan tersebut didirikan pada tahun 1968, belum pernah dilakukan renovasi, bahkan belum pernah dibangun tambahan ruang belajar, meskipun dari waktu ke waktu terjadi penambahan siswa.

Dia mengakui, realitas ini telah disampaikan berulangkali kepada Pemerintah Daerah Maluku Tenggara Barat namun usulan tersebut belum terealisasi. Tercatat, Pemkab MTB baru pertama kali memberikan bantuan pembangunan ruang perpustakaan, namun sama sekali belum ada bantuan pembangunan Ruang Belajar.

“Pak lihat sendiri …. kan, saat hujan seperti ini maka kami hanya gunakan setengah dari ruangan ini untuk berkantor,” tutur Kepsek kepada wartawan sembari menunjuk ruangan yang bocor karena saat itu hujan deras sementara melanda.

Bersama para guru yang hadir saat itu, Batmomolin berharap kepada Pemda MTB untuk memberikan perhatian serius terhadap kondisi bangunan, sehingga siswa dan guru tidak terganggu lagi saat proses belajar mengajar, apalagi mengantisipasi datangnya waktu ujian akhir nasional yang bertepatan dengan musim penghujan.


(dp-38)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *