Utama

Momen Indah Idul Fitri Di Ambon, Warga Tawiri Silaturahmi Ke Desa Laha

15
×

Momen Indah Idul Fitri Di Ambon, Warga Tawiri Silaturahmi Ke Desa Laha

Sebarkan artikel ini
Selamat Idul FitriAmbon, Dharapos.com
Usai menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh, akhirnya umat Muslim di Maluku khususnya  di Kota Ambon merayakan Idul Fitri 1436 Hijriyah sebagai hari kemenangan besar dalam menahan segala hawa nafsu dan keinginan.
Di momen hari raya itu, sesama warga Muslim saling bersilaturahmi dan tak ketinggalan saudara-saudara dari umat beragama lainnya baik Kristen, Hindu maupun Budha turut bersama-sama merasakan kebahagiaan di momen tersebut.
Tak terkecuali, warga masyarakat di desa Tawiri dan Laha. Kesan keributan yang sempat terjadi diantara beberapa pemuda kedua desa bertetangga beberapa hari lalu sama sekali tak tampak dalam momen silaturahmi dimaksud.
Hal tersebut dibuktikan dengan kedatangan Kepala SMA Angkasa Lanud Pattimura Ambon, Ny. Lewerissa dan sejumlah guru asal desa Tawiri melakukan kunjungan silaturahmi ke sejumlah rekan guru maupun para orang tua murid yang bersekolah di SMA Angkasa Lanud Pattimura di hari pertama Idul Fitri, Jumat (17/7).
Kesan keakraban dan kekeluargaan tampak dalam pertemuan tersebut.
Demikian disampaikan Raja Tawiri,  Jopi Tuhuleruw kepada kru Dharapos.com saat memantau pelaksanaan Idul Fitri di kawasan Laha – Tawiri, Jumat (17/7).
Momen ini membuktikan bahwa hubungan kekerabatan dan kekeluargaan diantara sesama basudara kedua negeri tetap terjalin baik dan tak terganggu sedikit pun dengan insiden beberapa hari lalu.
“Saya dan juga Bapa Raja Laha tetap pada komitmen kami bahwa apapun yang terjadi tidak boleh merusak hubungan sesama basudara di kedua negeri ini. Karena bagi saya, anak-anak Laha adalah anakku juga,” tandas Tuhuleruw yang juga suami dari Ny. Lewerisaa saat ditemui di ruang kerjanya.
Dikatakan, sejak hari terakhir puasa, malam Takbiran hingga perayaan Idul Fitri semuanya berjalan aman dan lancar. Begitu pula aktivitas warga kedua negeri dimana warga Tawiri memasuki negeri Laha begitu pula sebaliknya tetap berjalan seperti biasanya.
“Saya mengingatkan warga Tawiri bahwa kejadian kemarin adalah antara pribadi dengan pribadi bukan antara negeri dengan negeri atau antar agama. Sehingga kita harus berikan rasa aman dan damai bagi saudara kita dari Laha yang hendak berkunjung atau melewati negeri kita. Dan, itu yang kita lihat sampai sekarang termasuk yang bapak (kru Dharapos.com – red) lihat sejak tadi, saudara-saudara kita dari Laha bebas melalui wilayah kami dengan aman. Dan begitu pula sebaliknya warga kami yang bekerja di bandara maupun melewati negeri Laha merasa aman dan nyaman,” bebernya.
Olehnya itu, di kesempatan tersebut, Tuhuleruw mengajak semua pihak untuk turut bersama-sama menjaga dan memelihara kebersamaan antara sesama basudara di Maluku baik antara negeri Tawiri dan Laha maupun negeri-negeri lainnya yang telah terbina dengan baik.
“Kejadian di masa lampau itu, cukup sudah. Kami semua di Maluku sudah capek dan lelah dengan semua itu. Jadi, saya himbau semua pihak untuk membantu mendukung serta turut menjaga kedamaian di negeri Ambon yang manis ini,” tandasnya.
Terkait proses hukum terhadap insiden perkelahian yang terjadi, Tuhuleruw menyerahkan sepenuhnya kepada kewenangan penegak hukum dalam hal ini Kepolisian Resort Pulau Ambon dan PP Lease.
“Saya tidak mengetahui kejadian yang sebenarnya, sekalipun saya mendengar cerita warga saya, saya tidak memegang itu sebagai fakta kebenaran karena Polisi yang paling tahu itu dan sangat jelas tertuang pada Berita Acara Pemeriksaan. Apalagi, Polisi juga sudah mengamankan pelaku. Dan yang perlu diingat bahwa ini adalah insiden kriminal murni, bukan antara negeri dan negeri karena warga kedua negeri sudah sangat memahami itu dan tidak mau lagi dibodohi-bodohi oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab  yang pada akhirnya membuat susah sendiri. Makanya saya serahkan semuanya kepada proses hukum,” tuturnya.
Sekedar untuk diketahui, Jumat malam (17/7) saat usai berbincang dengan Raja Tawiri di kantor Negeri sekitar pukul 19.30 WIT, tiba-tiba kru Dharapos.com dikejutkan berlarinya puluhan warga baik ibu-ibu dan anak-anak melewati depan kantor Negeri Tawiri sambil berteriak: “Mereka (Laha-red) sudah masuk bandara”.
Situasi sempat mencekam, namun hal tersebut tidak menyurutkan niat kru Dharapos.com untuk memastikan kebenaran berita tersebut dengan memutuskan mendatangi jalan simpang Tawiri – bandara Pattimura.
Memang terlihat konsentrasi massa dan juga beberapa warga masyarakat terutama ibu-ibu dan anak-anak yang terlihat ketakutan dan pucat pasi. Begitu pula dari warga yang tinggal diseberang jalan khusus yang bermukim di bagian belakang berlarian ke jalan-jalan karena ketakutan.
Salah seorang ibu yang sempat dimintai keterangan Dharapos.com mengaku bahwa ada yang beri informasi mereka sudah masuk dari belakang.
“Mereka sudah masuk dari belakang, ada yang kasih tahu ke saya,” akunya dengan napas tersengal-sengal ketakutan.
Atas pengakuan tersebut, kru Dharapos.com kemudian memberanikan diri mendatangi bandara Pattimura untuk memastikan kebenaran berita dimaksud namun ternyata tidak terlihat sama sekali terjadi konsentrasi massa. Malah saat itu berpapasan dengan mendaratnya pesawat Batik Air sehingga aktivitas kedatangan penumpang yang terlihat di bandara tersebut.
Begitu pula puluhan aparat keamanan yang sementara berjaga tidak terlihat melakukan tindakan penanganan berlebih layaknya sedang terjadi keributan. Sementara kawasan di depan bandara terlihat normal saja.
“Kami juga heran mereka ini dapat info dari siapa. Saya saja baru habis makan dan tidak perintah apa-apa,” ucap salah satu aparat yang mengaku heran dengan kejadian yang baru berlangsung.
Akhirnya, kru Dharapos.com pun kembali ke simpang Bandara – Tawiri dan menghubungi Raja Tawiri melalui telepon selulernya guna memastikan bahwa semua itu hanyalah isu alias kabar bohong. Selain itu juga turut menyaksikan warga kembali ke rumah masing-masing.
Memetik pelajaran dari peristiwa ini, maka diperlukan upaya yang keras dan tak kenal lelah dari semua unsur di Pemerintahan dari tingkat RT/RW hingga ke tingkat Provinsi dalam hal ini Gubernur dan jajarannya maupun seluruh komponen masyarakat untuk tidak boleh melupakan satu hal yang paling penting dari kejadian yang baru saja berlangsung.
Trauma konflik yang begitu dalam dan sangat membekas di hati mereka membuat masyarakat terlalu mudah termakan isu dan terprovokasi serta tanpa pikir panjang langsung bertindak. Jika hal ini tidak segera ditangani secara serius maka dikuatirkan bakal dimanfaatkan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab untuk memanfaatkan kondisi yang ada bagi kepentingan mereka (pencurian).
Dari insiden ini juga membuktikan bahwa apa yang sebenarnya tidak ada bisa menjadi ada hanya karena isu yang begitu kencang berhembus mampu mengubah segala sesuatu yang baik menjadi buruk.
Olehnya itu, apa yang dilakukan Ny. Lewerissa dan warga Tawiri lainnya dengan berkunjung dan bersilaturahmi  kepada saudara-saudara mereka di negeri Laha disaat momen yang Fitri ini telah menegaskan kepada kita bahwa cermin ikatan kekeluargaan yang kuat diantara sesama basudara di atas tanah Maluku yang permai ini tidak akan mampu diputuskan oleh siapapun dan apapun. (dp-16)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *