Hukum dan Kriminal

Oknum Pegawai Humas Pemprov Maluku Batasi Wartawan Akses Informasi, Kabag Humas hanya Berdiam

46
×

Oknum Pegawai Humas Pemprov Maluku Batasi Wartawan Akses Informasi, Kabag Humas hanya Berdiam

Sebarkan artikel ini

Aktifitas kehumasan biasanya dioperasikan sebagai indikator untuk menjamin citra atas lembaga itu sendiri. Maka secara umum humas memiliki tugas di antaranya, menyampaikan pesan atau informasi, menganalisa reaksi atau tanggapan publik dan menyampaikan fakta-fakta kepada para pelaksana tugas guna membantu mereka dalam memuaskan publik.
Hubungan masyarakat (humas) yang ada di setiap instansi merupakan telinga dan mulut pemerintah daerah dalam menyampaikan pesan atau informasi, menganalisa reaksi atau tanggapan publik dan menyampaikan fakta-fakta kepada para pelaksana tugas guna membantu mereka dalam memuaskan publik.
Fungsi tersebut setidaknya tergambar secara umum dalam kinerjanya yang mana, pihhak humas sendiri lebih banyak berhadapan dengan para kuli disket (wartawan, red), kenyataan ini tidak ditemui di Humas Setda Provinsi Maluku.
Betapa tidak, para kuli disket yang bertugas di kantor Gubernur Maluku ini sudah mulai dibatasi dalam mengakses informasi. Beberapa kegiatan mulai dari coffe morning yang dilaksanakan sesuai pertemuan dengan asisten 3 Setda Maluku sampai kegiatan peliputan kunjungan Gubernur dan Wakil Gubernur (wagub), sengaja disembunyikan informasinya oleh oknum pegawai humas yang menangani kegiatan tersebut.
Owen Yampap, Pimpinan Redaksi Media Nusantara kepada media ini mengatakan pihaknya sangat menyesal dengan apa yang dilakukan oknum Pegawai Humas pemprov yakni Irwan dan John, “kalau ada peliputan, maka kedua oknum tersebut kelihatan secara sembunyi-sembunyi menghubungi wartawan dekatnya, bahkan orang-orang yang meliput kunjungan gubernur dan wagub hanya itu-itu saja” kesal Yampap.
Yampap berharap Sekretaris daerah (Sekda) Provinsi Maluku jangan menutup mata dan segera mengevaluasi kinerja bagian humas karena jika dibiarkan terus menerus maka hal ini akan menjadi tradisi turun temurun di bagian humas.
Ditempat terpisah, Rian Rahanra mengatakan apa yang dilakukan oleh oknum-oknum pegawai humas ini hendaknya segera diantisipasi, karena jika dibiarkan maka hal ini bisa menjadi “lahan subur”bagi oknum-oknum tersebut.
Ditambahkan Rahanra, kenapa humas sendiri tidak membentuk beberapa kelompok yang kemudian dijadwalkan untuk kunjungan peliputan atau coffe morning, “hal tersebut kan pernah dilakukan oleh humas saat Semmy Huwae mejadi Kepala Bagian Humas beberapa waktu lalu”tegas Rahanra.
Hasil pantauan media ini, ternyata ada tumpang tindih kinerja dalam hal mengontrol peliputan, diduga hal ini terjadi karena ada oknum pegawai humas sendiri yang mencari “jatah” tambahan gajinya.
Anehnya, saat humas dipimpin Semmy Huwae,  sub bagian kehumasan yang mengatur kegiatan peliputan Pemda, namun saat ini bukan saja sub bagian kehumasan yang mengatur tetapi juga sub bagian dokumentasi, hal ini tentu saja terjadi tumpang tindih.
Ironisnya, kepala bagian humas entah tidak tahu atau pura-pura tidak tahu, seakan diam-diam saja, selain itu, kepala bagian humas sejak diangkat menggantikan Semmy Huwae sampai saat ini juga belum pernah melakukan pertemuan dengan pimpinan media. Alhasil tentu saja terlihat adanya ketidakharmonisan antara humas dengan wartawan.
Terkait dengan itu Rahanra berharap, kepala bagian humas (James,red) jangan hanya duduk tenang-tenang saja di ruangannya, namun sesekali mengontrol kinerja bawahannya dan memberikan tugas sesuai dengan fungsi dan tangung jawab masing-masing sub bagian yang ada di institusi yang dipimpinnya. (TIM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *