Utama

Pamitan, Letkol Hartanto : “Saumlaki adalah Kampung Kedua Saya”

65
×

Pamitan, Letkol Hartanto : “Saumlaki adalah Kampung Kedua Saya”

Sebarkan artikel ini
Danlanal Saumlaki dan Istri pamitan
Letkol Laut (P) Hartanto, M.Tr. Hanla

Saumlaki, Dharapos.com – Letkol Laut (P) Hartanto, M.Tr. Hanla akhirnya mengakhiri tugasnya sebagai Komandan Pangkalan TNI AL (DanLanal) Saumlaki di Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

Hartanto dipromosikan menjabat sebagai Asisten Operasi Komandan Lantamal VIII Manado dengan pangkat Kolonel.

Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut VIII atau Lantamal VIII adalah salah satu dari beberapa pangkalan militer TNI AL di Indonesia yang bermarkas di Manado, Sulawesi Utara.

Lantamal VIII bertugas menyelenggarakan dukungan logistik dan aministrasi bagi unsur-unsur TNI AL serta kotama TNI AL lainnya dan pembinaan potensi maritim menjadi kekuatan pertahanan keamanan negara di laut serta tugas-tugas lainnya berdasarkan kebijakan Kasal.

Sebelum berangkat menuju ke Ambon untuk mengikuti serah-terima jabatannya dengan Letkol Laut (P) Ridwan Rizky Musa, SE, M. Tr. Opsla, Hartanto dan istrinya berpamitan dengan keluarga besar Lanal Saumlaki serta pimpinan TNI-Polri dan tokoh masyarakat di areal dermaga Lanal Saumlaki, Selasa (8/9/2020).

Di kesempatan itu, Hartanto menyampaikan kesannya selama bertugas di kota Saumlaki, ibukota Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

“Saumlaki ini kampung kedua saya. Kampung pertama saya itu tempat saya dilahirkan. Kemudian kampung kedua saya disini,” ucapnya dengan lirih.

Jauh di ujung selatan provinsi Maluku ini, Hartanto menjalani tugas pertama kalinya sebagai Komandan Pangkalan TNI AL.

Danlanal Saumlaki dan Istri pamitan3
Momen pamitan Danlanal Saumlaki bersama istri kepada jajarannya

Selama dua tahun bertugas sebagai pengganti Letkol Laut (P) Ari Krisdianto, M.Tr. Hanla, dirinya mengaku memperoleh banyak pengetahuan dan pengalaman.

“Saya mengenal teritorial itu disini. Kemudian saya mulai bergaul dengan masyarakat. Dari tahun 1998 sampai 2018 hanya bertugas di bidang operasi saja sehingga tidak tahu bagaimana caranya berhubungan dengan masyarakat. Disini saya belajar. Belajar banyak sekali. Belajar membentuk karakter saya,” bebernya.

Alumni AKABRI Laut Angkatan (AAL) 44 tahun 1998 ini menyebutkan bahwa Saumlaki merupakan tempat yang unik dan berbeda dengan tempat lain di negeri ini.

Beberapa hal yang menonjol adalah kepercayaan adat istiadat yang sangat tinggi, serta budaya masyarakat setempat yang masih sangat kental.

“Saya bangga sekali bisa berdinas disini. Bangga sekali bisa menjadi bagian dari masyarakat di Tanimbar” ucapnya dengan bangga.

Karena tugas, pria asal Jawa Timur ini  mengaku harus meninggalkan Saumlaki sembari memohon maaf kepada masyarakat jika selama bertugas, telah melakukan berbagai hal yang tidak berkenan.

“Mudah-mudahan Tuhan mengizinkan saya punya kesempatan untuk bisa berkunjung lagi kesini. Kalau Tuhan mengizinkan, saya mendapat jabatan untuk datang lagi kesini,” pungkasnya.

(dp-47)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *