Daerah

Pangdam XVI Patimura Tatap Muka Dengan Petani Di Desa Lorulun

11
×

Pangdam XVI Patimura Tatap Muka Dengan Petani Di Desa Lorulun

Sebarkan artikel ini

Saumlaki,  Dharapos.com
Panglima Daerah Militer (Pangdam) XVI Patimura Mayjen. TNI. Wiyarto, S.Sos, Selasa (17/3) melakukan tatap muka dengan sejumlah kelompok petani di desa Lorulun, Ibu kota Kecamatan Wertamrian, Kabupaten Maluku Tenggara Barat.

Pangdam Kunker di SMLQ
Pangdam Pattimura saat kunker di Saumlaki

Pangdam yang didampingi istri beserta beberapa staf seperti Danrem, Kol. Inf. Tri Hartanta dan Wa As Op, Letkol. Djarot Edy Purwanto itu setelah tiba di bandara Mathilda Batlayeri Selasa pagi, langsung menuju tempat pertemuan dengan para tani yang berlokasi di perkebunan desa Lorulun.

Didampingi Wakil Bupati serta sejumlah pimpinan TNI dan Polri seperti Dandim 1507 Saumlaki, Kapolres MTB, Dan Lanal Saumlaki, Dan Satradar Nifmas Bulur, serta Komandan Batalyon Infanteri Satria Nusa Samudera dan Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura MTB beserta sebagian aparat TNI di MTB disambut secara meriah oleh masyarakat desa Lorulun.

Dalam sambutannya, Pangdam mengatakan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat saat ini sementara melakukan program usaha tani yang terselenggara atas kerjasama dengan Kementrian Pertanian RI. Kerjasama tersebut dilakukan sebagai langkah untuk mempercepat pencapaian target program Swasembada pangan yang telah ditargetkan tercapai pada 3 tahun mendatang.

“Salah satu program pemerintah saat ini adalah Swasembada pangan dimana pangan kita tidak tergantung dengan negara lain, melainkan perlu adanya kemandirian kita untuk memproduksi sendiri. Presiden RI- Joko Widodo belum lama ini telah mengeluarkan ultimatumnya kepada menteri Pertanian untuk bangsa ini harus berswasembada pangan dalam waktu 3 tahun ke depan,” ujarnya.

Untuk itu, langkah yang dilakukan oleh seluruh jajaran TNI AD saat ini adalah melakukan pendampingan terhadap program usaha tani dengan cara mengefektifkan seluruh babinsa untuk terjun ke sawah atau ladang, dan bersama sama membantu memberikan inovasi-inovasi cemerlang untuk para petani.

Diakuinya, bahwa dengan adanya kondisi geografis wilayah MTB yang terjadi kekeringan air, akan diatasi dengan upaya pembuatan kincir air. Dengan begitu bisa menyuplai air dari dataran rendah menuju dataran tinggi sekalipun.

Selain itu, masyarakat juga akan mengambil keuntungan lain dari hadirnya kincir air tersebut yakni bisa akan digunakan sebagai pembangkit listrik dan melayani masyarakat yang belum dialiri oleh intalasi listrik milik PT. PLN.

“Saya sudah dapat laporan bahwa disini ada padi gogo yang ditanam di ladang, hanya saja ada air tapi belum mampu dinaikan. Kalau kebutuhan yang saat ini masih pakai hidrolik  dan itu hanya untuk pakai siram-siram saja, tetapi kalau kebutuhan yang cukup besar nanti kita buat kincir air sehingga putaran air itu bisa bermanfaat untuk daya listrik karena saya dengar tadi ada beberapa warga yang belum masuk listrik dan itu kita akan siapkan dengan mendatangkan ahlinya nanti,” janjinya.

Selain itu, akan ada pemberian bantuan hand tracktors atau traktor tangan sehingga membantu memaksimalkan pekerjaan para petani yang sebelumnya masih secara tradisional mencangkul tanah.

“Jadi yang biasanya kalau dicangkul seminggu baru selesai satu ladang maka sudah akan mudah karena kalau traktor ini hanya satu jam selesai. Untuk itu kita akan distribusikan dalam waktu dekat atas kerjasama dengan kementrian Pertanian,” tambahnya.

Pangdam mengaku sangat mengetahui kejelasan dari kerjasama TNI-AD dan Kementan ini karena semasa dirinya ditugaskan sebagai Asisten Kasad TNI-AD, dialah pejabat yang ditunjuk mewakili Kasad TNI untuk menandatangani MoU dan menyiapkan semua rencana kerjanya dengan pihak Kementan.

Untuk itu, dirinya meminta dukungan seluruh Kadis Pertanian di Provinsi Maluku untuk bergandengan tangan membantu masyarakat petani dalam mengangkat petani dari ketertinggalan menunju kemandirian.

“Tinggal greget aja kita ini. Greget untuk mengangkat derajat, marwah dan tingkat penghasilan karena jika dibiarkan maka akan begini saja karena nggak pernah ditengok karena nggak menghasilkan PAD.
Padahal nanti kalau sengsara kita, jangankan perang, krisis ekonomi yang mengakibatkan guncangan terhadap ekonomi kita, maka kita kan ngemis makan sama rakyat kita ini, apalagi perang. Untuk itu selagi masih damai maka mari kita tengok bersama-sama supaya petani kita tetap mencintai ladangnya dan tidak pergi meninggalkan ladangnya,” ujarnya.

Kepada masyarakat petani, Pangdam berpesan agar selalu mengikuti arahan dari aparatnya dilapangan bersama dengan petugas dari Distan MTB sehingga program ini akan berjalan lancar secara bertahap.

Sementara itu, Wakil Bupati MTB, Petrus P. Werembinan, SH mengatakan Pemda MTB sangat berterima kasih atas dukungan dan peran serta TNI-AD yang turut berpartisipasi dengan Pemda dalam melakukan pendampingan bagi masyarakat tani di desa Lorulun.

Penunjukan desa Lorulun sebagai lokus pengembangan pertanian yang dilakukan oleh TNI-AD dipandang sangat tepat sasaran, oleh karena sesuai pembagian wilayah pembangunan, desa Lorulun masuk dalam kategori pembangunan pertanian dan peternakan, bersama dengan desa-desa lain di wilayah timur pulau Yamdena.

“Kami semua berharap agar kedepan nanti dengan adanya dukungan dari bapak Panglima ini, pertanian di daerah ini akan lebih maju, dan hidup kita akan berubah secara perlahan menuju kearah yang lebih baik,” ungkapnya.

Kepada masyarakat, Wabup menghimbau agar tetap bekerja secara maksimal dengan tetap mengikuti dan menaati arahan yang disampaikan oleh pihak TNI-AD. Selain itu, ada pula optimisme Pemda yakni diharapkan melalui dukungan TNI-AD ini, percepatan pembangunan akan lebih didorong sehingga bisa menekan tingginya angka kemiskinan yang saat ini di alami oleh masyarakat di MTB.

(mon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *