Ambon, Dharapos.com – Panglima
Kodam XVI/Pattimura, Mayjen TNI Syafrial, menutup kegiatan dialog kebangsaan
yang digelar di Gedung Plaza Presisi Manise, Polda Maluku, Kota Ambon, Rabu
(8/11/2023).
Sebelumnya, kegiatan dialog
kebangsaan tersebut dibuka oleh Kapolda Maluku, Irjen Pol Lotharia Latif. Saat
Pangdam menutup kegiatan, turut hadir Kapolda Maluku, Wakapolda, Brigjen Pol
Stephen M. Napiun, Forkopimda Maluku, KPU, Bawaslu, Tokoh Agama, Tokoh
Masyarakat, OKP dan Insan Pers.
“Dialog kebangsaan yang
mengusung tema peran masyarakat dalam mewujudkan Pemilu 2024 yang aman dan
damai sebagai sarana integrasi bangsa di wilayah Maluku, ini Alhamdulillah
sudah dapat dilaksanakan dengan baik,” kata Pangdam dalam sambutannya.
Pangdam mengatakan, Pemilu
serentak akan dilaksanakan di 11 kabupaten/kota di Maluku. Di tahun politik,
berpotensi membuka cela terjadinya berbagai ancaman, baik kerawanan yang
disebabkan karena bentrok antar kampung, manipulasi perolehan suara, pemungutan
suara ulang, konsentrasi massa, pelanggaran ASN, kekurangan surat suara, money
politik, penggunaan surat suara orang lain, penurunan baliho, unjuk rasa,
pemilih ganda, adalah masalah-masalah yang berpotensi terjadi dalam proses
Pemilu nanti.
“Oleh karena itu kita harus
melakukan pengamanan Pemilu secara optimal. Dan dalam pengamanan Pemilu ke
depan Kodam XVI/Pattimura tentunya bersama-sama dengan Polda Maluku dan
stakeholder lain, akan mengarahkan personil maupun materil alutsista di seluruh
tempat pemungutan suara yang tersebar desa, kelurahan, kecamatan, pada
kabupaten/kota khususnya di daerah Maluku. “Kita libatkan juga para
Babinsa, kemudian satuan tempur, dan satuan banpur yang dimiliki oleh Kodam
XVI/Pattimura,” ungkapnya.
Mayjen Syafrial menegaskan, Kodam
XVI/Pattimura menjunjung tinggi netralitas TNI dengan tidak terlibat dan tidak
menjadi bagian dari partai politik kecuali sudah keluar dari TNI. “Nah ini
sudah diatur dalam Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI khususnya di
Pasal 39 menegaskan bahwa anggota TNI tidak boleh berpolitik praktis, maupun
menjadi anggota partai dan ditegaskan juga di Undang-undang nomor 7 Tahun 2017
tentang Pemilu dan dalam hal ini secara tegas akan diberlakukan sanksi hukum
bagi yang melanggar,” tegasnya.
Kodam Pattimura, lanjut Mayjen
Syafrial, bertekad untuk mensukseskan Pemilu, dan menjaga kedamaian sehingga
pesta demokrasi yang akan berlangsung dapat terwujud dengan baik, aman dan
lancar.
“Kemudian implementasi
netralitas TNI di Pemilu, yang pertama Kami tidak memihak memberikan dukungan
kepada pasangan calon atau partai politik,” ucapnya.
Selain itu, TNI juga tidak
memberikan fasilitas ataupun sarana prasarana yang dimiliki sebagai tempat
kampanye. TNI pun tidak memberikan arahan kepada keluarga prajurit maupun PNS
TNI berkaitan dengan pemilu.
“Kemudian yang keempat,
tidak memberikan tanggapan terhadap quick count dalam bentuk apapun. Yang
kelima para komandan atasan bertindak tegas terhadap prajurit maupun PNS TNI
yang terlibat politik praktis dan yang keenam prajurit maupun PNS TNI yang
mencalonkan diri sebagai calon legislatif, calon kepala daerah, harus
mengundurkan diri dari dinas TNI,” ungkapnya.
Enam hal tersebut merupakan
implementasi TNI yang sudah disebarluaskan ke seluruh jajaran sampai ke
prajurit yang terendah. Inilah langkah konkrit yang dilakukan TNI dalam
mengawal pesta demokrasi.
Adapun, yang paling penting dalam
mensukseskan Pemilu yang aman, dan damai adalah partisipasi dan peran
masyarakat. Antara lain mengedukasi dan mensosialisasikan pentingnya menjaga
keamanan dan ketertiban selama pemilu pada masyarakat. Ini dilakukan melalui
penyuluhan, forum diskusi, kampanye, dan media sosial.
“Dialog kebangsaan hari ini
juga merupakan salah satu contoh untuk mewujudkan pemilu yang aman dan
damai,” tukasnya
Terpisah, Kapolda Maluku, Irjen
Pol Lotharia Latif, mengaku, dialog kebangsaan yang dilakukan pihaknya sebagai
bentuk cooling system, artinya menjaga agar tahapan Pemilu dapat berjalan
sesuai dengan yang direncanakan, yaitu sejuk, aman dan damai.
“Kita bersama KPU, Bawaslu,
dan stakeholder yang lain khususnya aparat keamanan dari Kodam XVI/Pattimura
kita juga menyampaikan beberapa hal yang mungkin dikomunikasikan kepada
masyarakat khususnya tadi yang kita undang adalah organisasi kepemudaan,
organisasi kemasyarakatan, dan organisasi lintas terkait,” katanya.
Intinya, lanjut Irjen Latif,
kegiatan yang bertujuan untuk cooling system akan terus dilakukan sampai nanti
menjelang hari pemungutan suara yakni tanggal 14 Februari 2024.
“Harapan Kita khususnya di
Maluku ini semua rangkaian kegiatan Pemilu dapat berjalan sejuk, aman dan damai,
tetap menghormati perbedaan dan pilihan, tapi kita menjaga agar tidak ada
kejadian-kejadian yang menonjol atau ada orang-orang atau kelompok-kelompok
tertentu yang memanfaatkan situasi pemilu,” harapnya.
Irjen Latif juga berharap tidak
ada pihak-pihak yang mungkin memanfaatkan Pemilu dengan mengangkat politik
identitas, ataupun isu SARA. Polri punya komitmen akan melakukan pengamanan,
pengawasan, monitoring termasuk di dunia cyber khususnya.
“Karena pasti akan muncul
hoax yang mungkin merugikan pihak-pihak tertentu. Kita berharap itu tidak
terjadi dan saya titipkan teman-teman media mari kita sama-sama jaga pesta
demokrasi ini, mari kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya, kita komitmen
Panglima TNI, Kapolri, saya sudah menyampaikan ke jajaran tentang netralitas
Polri dalam pemilu 2024,” tandasnya.
(dp-53)