Daerah

Pembangunan Jembatan Wai Bula Air SBT Telah Rampung, Ini Kata Huwae

17
×

Pembangunan Jembatan Wai Bula Air SBT Telah Rampung, Ini Kata Huwae

Sebarkan artikel ini

Edwin Huwae, PPK 2.6 di Satker PJN Wilayah II Provinsi Maluku
Edwin Huwae, PPK 2.6 di Satker PJN Wilayah II Provinsi Maluku


Ambon, Dharapos.com
– Paket pembangunan jembatan Wai Bula
Air, Desa Bula Air, Kabupaten SBT, yang dikerjakan Balai Pelaksanaan Jalan
Nasional (BPJN) II Provinsi Maluku telah rampung.

Proyek yang memiliki nilai kontrak sebesar Rp28.633.620.000.00
ini diprogramkan pada tanggal 31 Desember 2021, dengan Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK) pada 4 Januari 2022.

Hal ini disampaikan, Edwin Huwae, PPK 2.6 di Satker PJN Wilayah
II Provinsi Maluku kepada wartawan di Ambon, Senin (7/11/2022).

“Pembangunan jembatan Wai Bula Air ini memakan waktu
sebanyak 300 hari terhitung dari SPMK tanggal 4 Januari 2022 dan berakhir pada
30 Oktober 2022,” ungkap Edwin.

Dikatakan, jika merujuk pada apa yang sudah diperhitungkan
pihaknya secara teknis dilapangan, pembangunan jembatan Wai Bula Air bisa
terselesaikan di bulan September 2022.

Hanya saja, ada beberapa hambatan yang dijumpai seperti
seperti cuaca yang tidak bersahabat, sehingga pekerjaan ini baru bisa selesai
di bulan Oktober.

“Cuaca buruk mengakibatkan kapal muatan rangka jembatan
yang seharusnya 2 minggu sudah sampai dilokasi pekerjaan, molor hingga 1 bulan
1 minggu. Jadi perhitungan kami kapal tiba bulan Juli, namun karena hambatan
kapal tiba bulan Agustus pertengahan,” paparnya.

Selain cuaca yang tidak bersahabat, Huwae juga mangaku dalam
pelaksanaan pekerjaan jembatan tersebut, terjadi permasalahan antara pihaknya
dengan masyarakat dari desa sebelah.

Padahal, semenjak menginjakan kaki dilokasi pekerjaan, ia
bersama pihaknya langsung berkordinasi dengan kepala dan perangkat desa Bula
Air, karena setahunya itu merupakan wilayah kekuasaan pemerintah desa Bula Air.

Jembatan Wai Bula Air SBT
Jembatan Wai Bula Air, Desa Bula Air, Kabupaten Seram Bagian Timur, Provinsi Maluku

“Awalnya Ada beberapa oknum masyarakat dari Desa
sebelah yang tiba-tiba datang marah-marah ke kami dengan alasan kami datang
tidak kordinasi, padahal kami sudah melapor ke Pemda setempat, tembusannya ke
Kapolres, Danramil, kemudian ke DPR dan Raja Bula Air terkait pemanfaatan
lokasi kerja,” tuturnya.

Mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, lanjut Huwae, maka
komunikasi dan pendekatan pun dilakukan guna memberi pemahaman yang baik kepada
masyarakat, sehingga pekerjaan pun bisa berjalan dengan aman.

“Sudah kami jelaskan bahwa ini merupakan fasilitas
Negara, bukan punya saya atau siapapun. Jembatan ini juga dibangun untuk
memperlancar akses masyarakat menuju saudara atau kerabat mereka di  Kecamatan Kian Darat, Tutuk Tolu dan Siritaun
Wida Timur ” jelasnya.

Akhirnya, karena komunikasi baik telah dilakukan maka
pekerjaan jembatanpun berlangsung aman meski dalam pelaksanaannya ada beberapa
hambatan seperti cuaca dan sebagainya.

Pembangunan jembatan Wai Bula Air ini juga sangat direspon
baik oleh masyarakat sekitar, karena dengan adanya jembatan ini akses
masyarakat menuju ketiga Kecamatan tersebut di permudah.

“Masyarakat sangat senang dan merasa terbantu,”
tutup Huwae.

Untuk diketahui, pembangunan jembatan Wai Bula Air yang
dikerjakan Balai Pelaksana Jalan Nasional II Provinsi Maluku ini bersumber dari
dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2022.

(dp-53)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *