![]() |
Penekanan sirine oleh Plt Bupati Malra dan pimpinan gereja menandai resminya gedung GPM Warwut |
Langgur, Dharapos.com
Pemerintah kabupaten Maluku Tenggara (Malra) memberikan perhatian yang sangat serius bagi perkembangan umat di Bumi Larwul Ngabal ini.
Karena, semua umat beriman di daerah ini, baik itu Muslim, Protestan, Katolik, Hindu dan Budha atau orang peraya apapun yang dianutnya adalah pemilik negeri ini.
“Semua punya hak yang sama dan juga punya kewajiban yang sama yaitu memelihara, membangun dan membesarkan Maluku Tenggara,” tandas Plt Bupati setempat Drs . Semuel Risambessy, MM saat menyampaikan sambutan pada acara peresmian gedung gereja Silo Jemaat GPM Warwut, Minggu (15/4/2018).
Diakui Plt Bupati, negeri ini di karunia kondisi kehidupan kekerabatan, persaudaraan, dan sikap saling menghargai dalam harmoni sosial yang terus tumbuh dan terjaga dalam kekayaan pluralisme dibumi Larwul Ngabal.
“Dan peresmian gereja ini merupakan satu momen bersejarah dan membahagiakan bagi seluruh jemaat GPM Warwut yang juga adalah pemilik tanah ini,” akuinya.
Lebih lanjut dikatakan Plt Bupati, panggilan gereja kepada umatnya terbagi menjadi dua bagian besar yaitu panggilan ke dalam, yaitu untuk membangun kualitas iman jemaat melalui kegiatan pembinaan yang akan menghasilkan orang yang hidupnya sepadan dengan peri kehidupan yang Kristus ajarkan untuk mengenal Tuhan secara benar.
Sedangkan panggilan keluar, adalah secara lembaga maupun bersama jemaat membawa berita injil Allah kepada orang yang belum mengenal Tuhan agar mereka pun memperoleh keselamatan.
Sehingga gereja harus menjadi jawaban dimana orang Kristen ke gereja harus mendapat sesuatu yang tidak diperoleh dari dunia ini.
![]() |
Gedung gereja Silo Jemaat GPM Warwut yang baru saja diresmikan |
“Gereja harus menyalurkan kuasa Allah yang menjadi modal orang percaya untuk berperang melawan kuasa-kuasa kegelapan dunia saat ini,” cetusnya.
Dikatakan Plt Bupati, orang Kristen memiliki kekuatan khusus untuk hidup beriman dalam kebenaran. Untuk itu, gereja harus semakin bergantung pada kebajikan Tuhan yang mengadakan dan yang empunya gereja.
“Dan kuncinya berada pada relasi para pemimpinya dengan Tuhan selaku pemberi visi, yang adalah sumber hikmat dan kuasa,” sambungnya.
Lanjutnya, orang Kristen yang baik adalah mereka yang bila bertemu dengan orang percaya, dia berperan sebagai guru yang tidak menggurui, nabi yang tidak mempermalukan dan gembala yang meneguhkan.
“Sedangkan bila berada di tempat umum, dia mempunyai kesadaran yang kuat atas panggilannya sebagai saksi, pembawa citra Allah dan pembawa kabar suka cita yang datang dari Kristus,” tandasnya.
Lalu untuk apa gereja yang megah kalau jemaatnya tidak bersekutu?
“Gereja adalah persekutuan, dan hari ini kita bersyukur bahwa jemaat GPM Warwut telah memiliki gedung gereja yang representatif, namun yang terpenting dari semua itu adalah persekutuan gereja harus menjadi tanda keselamatan,” ucapnya.
Plt Bupati juga pada kesempatan itu menyampaikan ucapan terima kasih kepada keluarga besar Gereja Protestan Maluku yang telah memberikan sumbangsih nyata bagi pembangunan di Malra.
“Sekali lagi saya ucapkan banyak terima kasih untuk kesemuanya dan mari kita jadikan gereja ini sebagai wadah persekutuan umat beriman,” tukasnya.
(dp-40)