![]() |
Ronny Watumlawar |
Saumlaki, Dharapos.com
Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) dalam tahun ini sedang merenovasi 1.602 rumah masyarakat yang kurang mampu yang tersebar di sejumlah desa.
Hal tersebut menjadi target Pemkab untuk menekan angka kekumuhan.
Sejumlah wilayah yang dianggap terjadi kekumuhan seperti beberapa desa di kecamatan Kormomolin, Nirunmas, Wertamrian, Yaru, Tanimbar Utara dan Wuarlabobar.
“Untuk kecamatan Molumaru sementara kita pending karena kekurangan anggaran akibat pengembalian DAK sepuluh persen berdasarkan kebijakan Pemerintah Pusat,” papar Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Pertambangan dan Energi Kabupaten MTB, Ronny Watumlawar, saat dikonfirmasi, Sabtu (12/11).
Menurutnya, pembangunan ribuan rumah tersebut berupa insentif untuk penyelesaian rumah milik rakyat yang sedang dikerjakan.
Dari 1.602 Kepala Keluarga (KK) penerima bantuan, Pemkab MTB memberikan nilai bantuan sebesar Rp.15.000.000 per KK dan sebagian besar sudah terealisasi.
“Saya perlu tegaskan bahwa Ini hanya bantuan stimulan perumahan dan bukan bantuan tanah dan lain-lain,” tegasnya.
Ronny juga mengakui bahwa Pemkab MTB saat ini sedang memperjuangkan pembangunan rumah layak huni di tahun 2017 mendatang yang diprioritaskan di desa Arma, Kecamatan Nirunmas.
Hal ini dilakukan karena ada rencana Pemkab untuk merelokasi masyarakat dari pesisir pantai ke lokasi yang aman yakni di daerah ketinggian.
“Pemerintah desa sudah siapkan lahan seluas 4 hektar dengan total 200 kepala Keluarga. Bantuan itu kita sudah dapat dan tinggal direalisasikan tahun 2017, dimana nilai per rumah itu Rp.197.000.000 juta. Jadi itu nanti rumah lengkap,” rinci Ronny.
Belum lama ini dijelaskan bahwa sumber dana yang digunakan untuk pembangunan ratusan rumah warga itu berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2016 senilai Rp 21.000.000.000,-
Dia menjelaskan pula bahwa penentuan desa-desa pada 5 kecamatan tersebut didasarkan pada realitas yang dialami warga, seperti masih ada dua hingga tiga Kepala Keluarga (KK) yang masih mendiami satu rumah, serta prioritas bagi pemukiman penduduk yang berada di pesisir pantai, dimana sebelumnya telah rusak berat akibat abrasi.
Selanjutnya bagi desa-desa lain sesuai tingkat kebutuhannya, akan diperjuangkan sebagaimana proposal Pemkab yang telah diajukan ke Kementrian PU dan Perumahan Rakyat, untuk nantinya dianggarkan pada APBNP tahun ini dan APBN 2017 seperti di kecamatan Wertamrian, Wermaktian, Tanimbar Selatan dan Selaru.
(dp-18)
terima kasih kerena berita ini menjadi dasar dalam pengembangan Penelitian skripsi yang sedang saya lakukan.