Ekonomi dan Bisnis

Pemkot Tual Dituntut Utamakan Ekonomi Rakyat

44
×

Pemkot Tual Dituntut Utamakan Ekonomi Rakyat

Sebarkan artikel ini
Pedagang enbal
Salah satu pedagang di pasar Tual

Tual, Dharapos.com
Kondisi ekonomi di Kota Tual yang carut-marut harus menjadi prioritas Pemerintah Daerah dan DPRD Kota Tual. Sebab persoalan ekonomi menjadi akar menjamurnya kesenjangan sosial.

Karena itu, Pemerintah Kota dan DPRD dituntut untuk memperhatikan persoalan ekonomi masyarakat yang terjadi di daerah ini.

“Pasar Tual sebagai sentral ekonomi saat ini sangat sepi. Aktifitas pembeli di pasar Tual merosot dari tahun ke tahun,” demikian penuturan salah seorang pedagang sayur di Pasar Tual, Halima Tamher kepada media ini, pekan kemarin.

Dia mengaku, rata-rata pendapatan perhari para pedagang mengalami penurunan drastis. Karena yang biasanya dalam sehari, dirinya bisa meraup untung besar dari hasil penjualan sayur berkisar 500 sampai sejuta sehari berjualan. Namun sudah empat tahun terakhir ini pendapatan pedagang sayur semakin menurun dibawa kisaran 100 ribu.

Dari pendapatan tersebut, Halima mengaku tidak cukup menjawab kebutuhan hidup. Belum lagi tuntutan dan biaya pendidikan anak yang besar dan berat.

“Ya, prinsipnya bertahan saja sebab tidak ada kerjaan lain selain berjualan sayur ini. Lagi pula berjualan sayur mayur telah lama saya tekuni,“ ujarnya.

Dikhawatirkan, apabila kondisi ini dibiarkan berlanjut, nasib pedagang sayur mayur di pasar Tual bakal semakin menderita. Karena itu, dirinya berharap, adanya solusi bijak dari Pemkot dan DPRD Kota Tual guna mengatasi persoalan yang saat ini menimpa pedagang sayur-mayur.

Tak hanya pedagang sayur mayur, pedagang sembako juga mengeluh ditinggal pembeli. Sepinya pembeli membuat para pedagang sembako terpaksa beralih usaha. Beberapa diantara malah terjun menjadi tukang ojek.

Sementara yang lainnya memilih berjualan kupon toto gelap (togel), judi yang saat ini marak peredarannya di Tual dan Malra.

“Ya mau gimana lagi, terpaksa banting setir jual kupon dari pada saya menderita gak dapat makan, “ akunya seraya meminta namanya tak dikorankan.

(iwn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *