Ambon, Dharapos.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku
menjamin ketersedian stok pangan menjelang bulan Ramadhan hingga Idul
Fitri tahun ini.
Hal itu disampaikan Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan
Hadi Basalamah di sela-sela Rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Maluku, di
kantor Gubernur setempat, Jumat (8/3/2024).
“Kondisi pasokan dan penyaluran serta harga pangan
relatif stabil dan terkendali, tidak ada pembelian berlebihan sehingga memicu
kenaikan harga yang signifikan,” ungkapnya.
Disampaikan Basalamah, untuk inflasi pada Febuari 2024 lalu
berada pada angka 3,02 persen dimana satu kabupaten dan dua kota mengalami deflasi.
“Tentunya ini tidak terlalu tinggi dan juga sesuai
dengan arahan Gubernur bahwa
inflasi adalah tugas dan tanggung jawab Pemerintah daerah dan seluruh pelaku
usaha,” sambungnya.
Dikatakan Hadi, untuk stok beras yang sekarang dikelola Bulog
berjumlah 26 .647 ton lebih. Stok ini belum termasuk yang masih ada di tingkat
penggilingan dan petani.
Ia kemudian mengingatkan pedagang harus menjaga suplai secara
teratur ke pasar-pasar tradisional dan tidak mempermainkan harga serta tidak
melakukan spekulasi.
“Karena saudara akan terus diawasi oleh tim TPID provinsi dan
kabupaten/kota, khususnya beras premium dan cadangan beras Pemerintah( CBP
),” tegasnya mengingatkan.
Menurut Hadi Basalamah, kestabilan harga beras ini disebabkan
oleh monitoring dan koordinasi sehingga suplai terjaga dengan baik dan
distribusinya dilakukan oleh Pemerintah dan ASDP.
Sementara itu, untuk komoditi seperti terigu, gula, minyak
goreng dan cabe harganya terkendali dan stoknya bisa terjaga hingga beberapa
bulan ke depan.
Hadi menambahkan, Dinas Ketahanan Pangan Maluku juga akan
membuat posko informasi harga pangan.
Hal itu bertujuan untuk memonitoring harga di seluruh wilayah
Maluku serta memberikan informasi terkait suplai dan harga barang.
Begitu pula ntuk persediaan BBM jenis minyak tanah sesuai
informasi dari Pertamina, stoknya tersedia hingga tiga bulan kedepan.
“Gubernur juga akan mengeluarkan surat Edaran kepada
pemerintah kota/ Kabupaten dan pelaku usaha ,guna melaksanakan pemantauan
,pengecekan Harga barang dan program-program lainnya yang bisa menstabilkan
harga barang ditingkat masyarakat,” tandasnya.
Ditempat yang sama, Plt. Kadis Ketahanan Pangan Ahmad Jais
Ely mengatakan pihaknya akan terus melakukan operasi pasar secara mobile sehingga tidak hanya didatangi
oleh orang-orang tertentu saja.
“Hal ini berdasarkan evaluasi kami, jadi bulan puasa ini kita
keliling ,” tukasnya.
(dp-19)