Saumlaki, Dharapos.com
Masyarakat kota Saumlaki dan sekitarnya beberapa pekan terakhir mengeluh soal pemadaman listrik yang tak beraturan dan berdampak fatal pada kerusakan sejumlah peralatan elektronik.
![]() |
Hendrik de Queljhoe |
Pemadaman listrik yang dikeluhkan warga ini tidak seperti biasanya dimana sebelum pemadaman listrik itu dilaksanakan, pihak PLN rayon Saumlaki telah menginformasikan jadwal pemadaman kepada warga pelanggan melalui sejumlah media di kota Saumlaki.
Ny. Sofi – salah satu pelanggan PLN Saumlaki kepada Dharapos.com, Rabu (26/11) mengungkapkan kekesalannya kepada pihak PLN Saumlaki yang mana sejumlah peralatan elektronik milikinya telah rusak akibat pemadaman secara tiba-tiba.
“Heran juga dengan kepemimpinan PLN Saumlaki sekarang, lampu mati tiba-tiba tanpa katong tahu akang punya penyebab apa. Beta punya TV deng ampli di rumah putus pak, karena lampu mati hidup secara serempak beberapa hari belakangan ini. Kalau lampu mati satu atau dua kali, itu katong maklumi tapi kalau su beruntun baru seng ada kejelasan begini kan biking katong pelanggan saki hati,” kesalnya.
Nasib yang sama juga dialami setiap pelanggan yang membuat mereka geram terhadap kondisi tersebut. Hal ini terlihat dengan adanya kekesalan warga kota Saumlaki yang disampaikan melalui pemberitaan sejumlah media lokal akhir-akhir ini.
Saking kesalnya, adapula yang menilai bahwa pihak PLN Saumlaki ternyata menerapkan pemadaman listrik secara tidak prosedural dengan modus mencari keuntungan pribadi dari penggunaan bahan bakar akibat kenaikan harga BBM belum lama ini.
Penilaian warga tersebut sontak mendapat tanggapan dari pihak PLN Saumlaki.
Ditemui di ruang kerjanya, Kamis siang (27/11), Manager PLN Rayon Saumlaki, Hendrik de Queljhoe kepada Dhara Pos mengatakan bahwa pemadaman listrik yang dilakukan beberapa pekan terakhir bukan secara sengaja dilakukan.
Hal ini terjadi karena sejumlah kendala seperti bersamaan dengan waktu pembersihan pepohonan yang dilintasi oleh kabel listrik, kegiatan pemeliharaan listrik yang dilakukan pihaknya serta terjadi gangguan sejumlah peralatan pada mesin pembangkit listrik akibat suhu udara yang semakin panas beberapa pekan terakhir.
Diakuinya bahwa terlambatnya pemberitahuan kepada masyarakat itu bukan disebabkan kelalaian atau unsur kesengajaan namun ada pembenaran terhadap beberapa hambatan yang dihadapi.
“Kami sudah kasih pemberitahuan untuk diumumkan melalui radio-radio di kota Saumlaki tetapi mungkin tidak didengar masyarakat pelanggan. Selain itu pada hari Senin kemarin kami sudah kasih pemberitahuan pemadaman kepada pihak Dinas Perhubungan Kominfo melalui mobil infokom tetapi pada hari itu mobil tersebut dipergunakan oleh umat kota Saumlaki dan sekitarnya untuk perarakan Arca Kristus Raja sehingga kami memandang bahwa hal itu tidak disengaja,” jelasnya.
Pemadaman secara tiba-tiba yang dikeluhkan warga, dijelaskannya, bahwa hal tersebut terjadi pula dalam kondisi yang terdesak.
de Queljhoe mencontohkan pemotongan ranting 3 pohon beringin di desa Sifnana yang harus di sesuaikan dengan waktu para tua adat karena berada pada lokasi keramat warga desa sehingga harus dilakukan ritual khusus dan waktunya ditentukan secara tiba-tiba oleh tua-tua adat.
“Ada hal lain yang perlu diketahui dan dipahami warga terkait kondisi saat ini dimana disaat temperature panas tinggi maka kita harus lakukan pemadaman secara tiba-tiba dan mungkin dalam beberapa jam setiap sore karena pada saat panas, temperature beban itu naik dan jika tidak di padamkan maka akan berakibat fatal untuk mesin pembangkit. Kita sama tahu bahwa saat-saat ini daya listrik lebih banyak terpakai karena orang lebih cenderung untuk menggunakan AC (baca – Air Conditioner atau pendingin udara – red) tanpa mematikan karena suhu udara yang begitu panas. Hal ini tentunya berbeda dengan suhu udara di musim hujan, ” paparnya.
Daya listrik yang tersedia di PLTD Rayon Saumlaki lenjut dia saat ini terbatas seiring dengan kemajuan pembangunan di kota Saumlaki dan sekitarnya termasuk kerusakan satu unit mesin pembangkit listrik di PLTD Saumlaki. Daya yang tersedia saat ini berkisar 2500 KW tentu tidak sebanding dengan kapasitas beban daya yang terpakai dengan kisaran 2700 KW – 2800 KW.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, belum lama ini, pihaknya telah menyurati atasannya untuk penambahan daya sehingga kedepan sudah ada penambahan mesin pembangkit dengan kisaran hingga 3,5 MW untuk membantu ketersediaan mesin pembangkit yang ada di PLTD Saumlaki yang saat ini baru berkapasitas 2,8 MW. Jika penambahan pembangkit itu telah dilakukan maka dia optimis tidak akan ada lagi pemadaman secara bergilir seperti yang saat ini dilakukan karena keterbatasan daya.
Diakhir bincang-bincang dengan Dharapos.com, de Queljhoe membantah tudingan warga jika pihaknya dinilai sengaja melakukan pemadaman listrik dengan modus untuk mencari keuntungan dari penghematan BBM pasca melambungnya harga BBM.
Dia menjelaskan, jika operasional manajemen PLN saat ini telah berbeda dari tahun-tahun sebelumnya dimana operasional PLN hingga unit paling kecil dipantau langsung oleh manajemen pusat PLN sehingga tidak ada peluang rekayasa atau manipulasi pekerjaan seperti dugaan warga.
(mon)