Utama

Presiden tegaskan keseriusan Indonesia untuk perdamaian Dunia

39
×

Presiden tegaskan keseriusan Indonesia untuk perdamaian Dunia

Sebarkan artikel ini
Presiden buka kongres HMI di Amq
Presiden saat membuka Kongres ke-30 dan Peringatan Dies Natalis ke-71 HMI yang
digelar di Auditorium Universitas Pattimura, Ambon, Rabu (14/2/2018)

Ambon, Dharapos.com
Presiden Joko Widodo dalam pernyataannya menegaskan keseriusan Indonesia  dalam upaya mendukung perdamaian dunia.

Dalam menjalankan amanat konstitusi, Indonesia tak hanya berupaya untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Bangsa kita juga harus menunjukkan kepedulian bagi saudara-saudara kita yang mengalami kesulitan di berbagai belahan dunia,” tegasnya ketika menyampaikan sambutan pada Pembukaan Kongres ke-30 dan Peringatan Dies Natalis ke-71 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang digelar di Auditorium Universitas Pattimura, Ambon, Rabu (14/2/2018).

Karena itu, Indonesia akan terus membantu perjuangan Palestina melawan penindasan dan ketidakadilan.

“Kita ingat, tahun 2016 menjadi tuan rumah KTT Luar Biasa OKI. Kita juga membuka konsulat kehormatan di Ramallah. Kita juga mendorong KTT di Istanbul yang menentang pengakuan sepihak Amerika Serikat terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel,” bebernya di hadapan peserta kongres

Keseriusan itu juga ditunjukkan Indonesia terhadap rakyat di perbatasan Bangladesh dan Myanmar, bahkan turut aktif memberikan bantuan kemanusiaan sekaligus menjalankan upaya diplomasi damai bagi pihak-pihak yang berseteru.

“Januari 2018 saya berkunjung ke Sri Lanka, Pakistan, Bangladesh, dan Afghanistan. Saya berkunjung ke Cox’s Bazar (lokasi pengungsian) dimana kondisinya memprihatinkan. Saya adalah kepala negara pertama yang mengunjungi Cox’s Bazar,” sambungnya.

Sementara dalam kunjungan ke Afghanistan, Presiden bersikeras untuk tetap hadir di negara yang saat ini sedang didera konflik persaudaraan itu.

Meski terdapat ancaman keamanan saat kunjungan di sana, ia tetap ingin menunjukkan keseriusan dan kepedulian Indonesia untuk mewujudkan perdamaian di Afghanistan.

“Kenapa saya tetap pergi ke Kabul? Karena pentingnya persaudaraan dan persatuan,” cetusnya.

Ditegaskan pula, kunjungan ke negara-negara yang tengah mengalami krisis kemanusiaan semakin menyadarkan bahwa persaudaraan dan persatuan merupakan hal yang tak ternilai.

Sekali lagi, Presiden Joko Widodo menyampaikan pesan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, bahwa sebagai negara besar yang beragam, Indonesia tetap harus menjaga persatuannya.

“Betapa mundur jauh sekali gara-gara konflik perang (di Afghanistan). Oleh sebab itu, titipan Presiden Ashraf Ghani saya ingat betul. Jangan sampai ada konflik antarsuku, antaragama, dan antarkampung. Tegas saja kalau ada konflik seperti itu, jangan beri waktu bagi konflik untuk berkembang,” tukasnya.

Mendampingi Presiden, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, serta Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.

Turut pula mendampingi, Gubernur Maluku Said Assagaff,  tokoh senior KAHMI Akbar Tanjung dan Ketua Umum Pengurus Besar HMI Mulyadi Tamsir.

Juga tampak hadir, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPD Oesman Sapta Odang dan Ketua Umum PPP Romahurmuziy.


(dp-19)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *