Foto bersama usai peresmian BEI Kantor Perwakilan Ambon, Kamis (22/12) |
Ambon, Dharapos.com
Gubernur Ir. Said Assagaff meresmikan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan (KP) Ambon.
Acara peresmian tersebut berlangsung di Lantai 2, Swiss Bell Hotel, Kota Ambon, Provinsi Maluku, Kamis (22/12).
Dalam sambutannya, Gubernur mengungkapkan bahwa suksesnya pelaksanaan Tax Amnesty menjadi pintu masuk menuju terus bertumbuhnya kepercayaan dunia usaha di Indonesia.
“Ini kekuatan dan modal kita untuk terus maju sebagai bangsa yang besar,” ungkapnya.
Lanjut Gubernur, pembukaan BEI KPAmbon merupakan sebuah keputusan yang harus diambil dengan pertimbangan yang matang.
“Dan saya berbangga hati bahwa ini adalah sebuah keputusan yang sangat tepat, sebab ekonomi Maluku sementara bertumbuh pesat dan akan terus bertumbuh,” lanjutnya.
Salah satu indikator yang dipakai sangat valid yakni pertumbuhan pelaku Investor di Maluku yang saat ini sudah mencapai 400-an orang dan di tahun 2017, diharapkan jumlahnya bertambah.
Kehadiran kantor BEI di daerah dapat dipastikan akan memberikan banyak sekali sentimen positif terhadap berbagai aspek dalam ranah publik.
Dengan demikian Gubernur berharap terjadi penyerapan tenaga kerja di Maluku, khususnya Kota Ambon sehingga turut menurunkan angka pengangguran.
Lebih dari itu, akan mendorong lebih banyak investor dan perusahaan di daerah ini untuk go public.
“Kami berharap BEI dapat bekerja sama dengan Universitas-universitas di Provinsi Maluku khususnya yang memiliki jurusan Ekonomi Manajemen sehingga para mahasiswa dapat lebih mendalami secara praktis praktek pasar modal,” tukasnya.
Direktur Pengawasan dan Kepatuhan PT. BEI, Hamdani Hassyarbani saat peresmian BEI KP Ambon menyatakan kehadiran institusi ini diharapkan dapat memberi keuntungan yang besar bagi masyarakat Maluku.
Pihaknya memandang potensi besar dimiliki Maluku, tetapi belum dikelola dengan baik.
“Dengan dibukanya kantor perwakilan BEI ini diharapkan dapat memberikan sosialisasi dan pencerahan tentang pasar modal, sekaligus mendekatkan diri kepada masyarakat,” cetus Hamdani.
Sosialisasi dan edukasi pasar modal yang dilakukan harus berkesinambungan agar dapat berjalan lebih efektif.
Hamdani juga berharap masyarakat di daerah ini dapat ikut berperan serta berinvestasi di pasar modal.
“Hanya dengan modal dasar Rp 100.000,- masyarakat sudah bisa berinvestasi di pasar modal,” tandasnya.
Ditambahkan, pihaknya juga akan membuka Galeri Investasi BEI di Universtas Pattimura Ambon.
(dp-19)