![]() |
| Pemutaran Video arahan Bapak Presiden RI pada acara Program Pengembangan Masyarakat SKK Migas – KKKS Wilayah Pamalu |
Ambon, Dharapos.com – Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja
Sama (KKKS) Papua dan Maluku (Pamalu) serta mitranya Yayasan Kitong Bisa,
melaksanakan Program Pengembangan Masyarakat (PPM) bidang ekonomi secara
virtual, Selasa (17/11/2020).
Giat tersebut mengusung tema “Mengangkat Produk-produk
UMKM Untuk Mempersiapkan Kemandirian Vendor-vendor Lokal Wilayah Papua dan
Maluku Tahun 2020”.
Pelaksanaan seminar virtual ini sebagai bentuk dukungan dari
perwakilan SKK Migas Pamalu untuk mendorong kemandirian produk UMKM lokal, sehingga
ke depannya, vendor-vendor lokal dapat semakin berkembang dan berkompetisi
secara positif, dan pada akhirnya dapat berpartisipasi dalam kegiatan hulu
migas dengan mengoptimalkan sumber daya manusia (SDM) dan Sumber daya Alam
(SDA) yang dimiliki.
Kegiatan dilaksanakan dengan menghadirkan 4 pembicara utama,
yakni Kepala SKK Migas Dwi Soejipto, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) RI, Arifin Tasrif; Menteri Koperasi dan UKM RI, yang diwakili Deputi
Pengembangan SDM Kemenko & UKM – Arif Rahma Hakim; serta Kepala Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI sekaligus Ketua Satgas Penanganan
Covid-19 Nasional, Let. Jend TNI Doni Munardo.
Selain itu juga turut hadir dan memberi motivasi serta
berbagi ilmu. Dilanjutkan dengan materi dari 10 orang pembicara ahli, baik
akademisi, praktisi UMKM, termasuk Kepala Perwakilan SKK Migas Pamalu A. Rinto
Pudyantoro.
Tercatat ada lebih dari 500 orang peserta telah turut
mengambil bagian dengan penuh antusias dalam kegiatan web seminar ini.
Para peserta terdiri dari pelaku UMKM, masyarakat umum,
aparatur sipil Negara, juga pelajar dan mahasiswa di Papua dan Maluku, serta
daerah lainnya di Indonesia.
Kegiatan tersebut juga telah disaksikan oleh 751 pemirsa
melalui tayangan live dan rekaman pada tautan youtube dan facebook milik
Universitas Advent Indonesia.
Kepala SKK Migas, Dwi Soejipto dalam sambutannya saat
membuka acara web seminar menyampaikan bahwa SKK Migas bersama KKKS selain
melakukan kegiatan rutin operasi hulu migas, juga melakukan sejumlah Program
Pengembangan Masyarakat (PPM), yang dibagi dalam 5 bidang yaitu: pendidikan,
kesehatan, lingkungan, infrastruktur dan ekonomi.
“Program pengembangan masyarakat tersebut, tidak dapat
menggantikan peran dan fungsi pemberdayaan – pemberdayaan masyarakat yang terus
dilakukan oleh kementerian atau lembaga serta pemerintah daerah namun kita
tetap mendukung, tentunya pada sektor migas seperti saat ini,” katanya.
Sebagai penggerak roda perekonomian nasional, SKK Migas
menerapkan beberapa kebijakan berupa penurunan harga gas untuk mendorong
tumbuhnya industri, pelonggaran perpajakan, dan fleksibilitas fiscal term untuk
meningkatkan daya tarik investasi migas.
“Sejalan dengan kebijakan tersebut Industri hulu Migas pada
Juni 2020 yang lalu, telah menyusun sebuah rencana strategis Indonesia Oil and
Gas (IOG) 4.0 dengan target utama yaitu mencapai produksi 1 Juta BOPD dan 12
BSCFD pada 2030, mengoptimalkan peningkatan nilai tambah dari kegiatan hulu
migas, dan memastikan keberlanjutan lingkungan,” terang Dwi Soejipto.
Menurutnya, PPM ini adalah salah satu aplikasi dari tujuan
mengoptimalkan peningkatan nilai tambah dari kegiatan hulu migas.
SKK Migas bersama KKKS senantiasa berkomitmen terhadap
peningkatan kontribusi dalam negeri, baik berupa tenaga kerja lokal maupun
vendor lokal. Namun diharapkan tenaga kerja maupun vendor lokal tersebut harus
memiliki kompetensi yang memenuhi persyaratan dan standar hulu migas
internasional.
Menteri ESDM, Arifin Tasrif dalam sambutannya berharap agar
KKKS di Papua dan Maluku dapat membantu masyarakat dan UMKM melalui dana CSR
untuk mengembangkan kapasitas putra-putri lokal di kedua wilayah.
Arifin menyarankan perlunya sosialisasi yang terus-menerus
dilakukan agar terjadi penyampaian informasi yang berimbang tentang
kegiatan-kegiatan hulu migas.
Selain itu, infrastruktur yang memadai juga menjadi kunci
agar UMKM di Papua dan Maluku dapat menjadi kompetitif dan produknya dapat
bersaing secara nasional.
Hadir dengan pembahasan yang menarik, Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) RI sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19
Nasional, Let. Jend TNI Doni Munardo.
Mantan Pangdam XVI Pattimura ini menyajikan materi mengenai potensi sumber daya alam di
Indonesia yang dapat dioptimalkan untuk meningkatkan taraf hidup, dan bersaing
di ranah internasional.
Dia mencontohkan potensi perikanan di Blok Masela, harusnya dapat
dikembangkan oleh masyarakat setempat, sehingga jika suatu saat nanti tidak ada
lagi potensi migas di daerah tersebut, masyarakat dapat tetap hidup mandiri
tanpa bergantung pada perusahaan migas.
“Saya yakin UMKM kita dalam kondisi pandemi ini tetap bisa
produktif. Tetap bisa memberikan andil dengan cara mengoptimalkan potensi
lokal,” tandasnya.
Arif Rahma Hakim, Deputi Pengembangan SDM Kemenko & UKM
yang hadir mewakili Menteri Koperasi dan UKM RI, memberikan apresiasi dengan
adanya kegiatan web seminar yang menurut beliau sangat bermanfaat.
Hal ini menurutnya, merupakan bukti keterlibatan dan
dukungan dari pemerintah kepada para pelaku koperasi, usaha mikro, dan usaha
kecil.
Dukungan dari Kementerian Koperasi dan UKM sendiri menurut
dia, dapat dirincikan dalam enam strategis pengembangan UMKM, yaitu perluasan
akses pasar di wilayah timur; meningkatkan daya saing produk lokal; era pasar
digital; pengembangan kewirausahaan dengan membentuk koperasi – koperasi di
berbagai sector; akselerasi pembiayaan dan investasi; kemudahaan dan kesempatan
untuk memulai usaha serta membuka jaringan untuk memudahkan koordinasi pada
setiap sektor.
Web seminar ini berlangsung dalam tiga sesi, dengan
pembahasan mengenai perjuangan UMKM untuk tetap produktif di tengah pandemi;
Kekayaan sumber daya alam Indonesia, baik pertanian, kehutanan dan kelautan
yang dapat dijadikan produk UMKM; serta inovasi dan evolusi program-program
UMKM untuk menyesuaikan perkembangan masyarakat dari masa ke masa.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi foto bersama, dengan
slogan yang diucapkan bersama untuk kemajuan Papua dan Maluku yakni “Bersama
kita bisa”.
(dp-18)





