![]() |
Ilustrasi Ujian Nasional |
Larat, Dharapos.com
Pelaksanaan Ujian Akhir Nasional (UAN) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dijadwalkan berlangsung pada tanggal 9 sampai 12 Mei 2016 mendatang.
Saat ini setiap sekolah sibuk menyiapkan berbagai hal dalam menghadapi UAN dimaksud.
Meskipun waktunya kian mendekat, namun ada saja persoalan serius yang kini dihadapi oleh SMPN 2 Kecamatan Tanimbar Utara (Tanut).
Sejumlah siswa di sekolah tersebut terancam gagal dalam mengikuti UAN akibat tidak ada guru mata pelajaran Fisika.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala SMP Negeri 2 Tanut, D. Luturmas kepada wartawan diruang kerjanya belum lama ini.
Dikatakan, pihaknya saat ini sementara berupaya untuk mencari guru mata pelajaran Fisika untuk melakukan pengayaan kepada para siswa kelas IX yang tidak mengikuti mata pelajaran Fisika beberapa bulan terakhir akibat satu-satunya guru fisika di sekolah itu telah dimutasikan ke sekolah lain, sebagaimana kebijakan Pemerintah Kabupaten MTB.
“Kami sangat kecewa dengan kebijakan Pemkab MTB dalam hal mutasi guru. Mestinya sebelum melakukan mutasi guru, Pemerintah perlu melakukan sebuah kajian tentang kebutuhan setiap sekolah. Saat menghadapi Ujian Akhir Sekolah maupun Ujian Akhir Nasional ini, kami harus kehilangan satu-satunya guru bidang studi Fisika. Sehingga kami khawatir nanti anak-anak kami ini tidak bisa lulus ujian,” kesal Luturmas.
Persoalan ini menurutnya telah dilaporkan ke pimpinan Disdikbud MTB, melalui Kepala Seksi Bidang Ketenagaan, namun hingga kini belum juga ada langkah serius yang dilakukan pihak dinas.
Ironisnya, sang guru mata pelajaran Fisika yang dimutasikan dari SMPN 2 Tanut ke sekolah yang baru itu, tidak mengisi kekosongan guru melainkan menambah tumpukan guru yang ada di sekolah tersebut.
“Saya sudah berkoordinasi dengan Bapak Hery Kelbulan, Kepala Seksi Ketenagaan di Dinas Pendidikan
namun beliau bilang bahwa semua itu atas perintah yang di atas dan kami hanya menjalankan perintah,” tuturnya.
Terkait persoalan ini, Luturmas berharap secepatnya ada kebijakan yang dapat menyelamatkan separuh anak bangsa di wilayah tersebut.
(dp-38)