Daerah

Tamu MTQ Di SBB Adalah “Raja Dan Ratu”

69
×

Tamu MTQ Di SBB Adalah “Raja Dan Ratu”

Sebarkan artikel ini

Piru, Dharapos.com
Event Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Provinsi Maluku yang ke XXVI tahun 2015 bakal digelar di Kabupaten Seram Bagian Barat tinggal menghitung hari.

MTQ SBB
Ny. Ratna Puttileihalat

Panitia pun terus melakukan berbagai persiapan demi menyukseskan event akbar para Qori dan Qoriah ini.

Momen yang menyita perhatian publik dan merupakan ajang pertaruhan gengsi Kabupaten pelaksana, ternyata mendapat perhatian serius dari istri Bupati SBB, Jacobus F. Puttileihalat yang juga merupakan ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten SBB, Ratna Laputty / Puttileihalat.

Ny. Ratna secara langsung memberikan apresiasi yang tinggi kepada para peserta MTQ ke XXVI tahun 2015 yang akan hadir di Kabupaten yang berjuluk Saka Mese Nusa ini.
Baginya seluruh peserta yang tergabung dalam khafilah 11 Kabupaten/ kota di Maluku yang bakal menjadi tamu di SBB, adalah Raja dan Ratu.   

“Untuk acara MTQ, tamu di Kabupaten SBB adalah Raja dan Ratu bagi Panitia MTQ dan seluruh masyarakat Kabupaten Seram Bagian Barat. Jadi kalau ada masukan terkait dengan kesiapan untuk memberikan pelayanan maksimal di bidang konsumsi, kami siap menerima dan mengolah masukan tersebut,“ kata ibu dari Ayudhita Gracilia Puttileihalat dan Rafles Nugraha Puttileihalat ini.

Bagi Ibu yang telah membentuk mahligai rumah tangga dengan Jacobus F.Puttieihalat sejak tahun 1997 silam itu, pelayanan konsumsi bagi para peserta harus dilakukan semaksimal mungkin. Layaknya Raja dan Ratu, para tamu MTQ di SBB harus diperlakukan dengan etis, arif, dan maksimal untuk pelayanan bidang konsumsi.   

“Apa saja kebutuhan konsumsi para khafilah, karena konsumsi untuk para khafilah tidak sama dengan konsumsi pada umumnya. Konsumsi tidak boleh pas, harus lebih. Kalau orang mau melihat sukses tidaknya acara, ada pada seremonial pembukaan acara MTQ. Pada pembukaan acara, yang mempunyai peranan di antaranya adalah bidang Konsumsi. Kita SBB harus menjadi ikon yang baik dalam pelaksanaan MTQ,” terangnya.

Untuk itu, pelayanan pada tamu MTQ di Kabupaten SBB tidak harus asal-asalan, kebutuhan konsumsi peserta harus diperhatikan dengan baik. Olehnya itu dia berharap agar penanganan konsumsi dapat ditangani oleh pihak yang memiliki pengalaman di event serupa bertaraf Nasional. 

“Saya harap ke depan yang dapat memenangi tender Konsumsi ini adalah para pihak yang berpengalaman dalam menangani masalah konsumsi MTQ, paling tidak pernah menangani kegiatan MTQ berstandar nasional. Lebih baik mereka yang berpengalaman yang menangani masalah konsumsi ini, daripada nantinya akan berimbas buruk. Kalau yang tidak berpengalaman, nantinya akan berdampak, “ Kata Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten SBB ini.

Agar kedepan tidak terjadi permasalahan serius terkait dengan pelayanan konsumsi untuk khafilah yang bakal memeriahkan event MTQ, pihaknya bersama dengan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan SBB yang juga membawahi bidang konsumsi, Jopie Tetelepta  berencana untuk memasang pos-pos (dapur) konsumsi di 4 titik lokasi.

“Saya sudah minta akan ada di 4 titik untuk pelayanan konsumsi yakni di Piru, Pelita Jaya, Waisarisa dan Gemba. saya tidak mau ketika acara berlangsung baru ada yang repot antar konsumsi. Itu saya tidak mau. Menu nantinya akan berubah ubah tiap harinya. Jam 8 makan pagi, 12,makan siang, 4 sore,  7 malam. Mungkin peserta akan datang berkisar ribuan orang, karena kabupaten yang paling dekat dengan SBB akan berpartisipasi aktif dalam MTQ ini. Saya sudah melakukan survey awal untuk melihat dari dekat apa saja yang akan dipersiapkan terkait dengan konsumsi, “ katanya saat berbincang dengan media ini.
 
(10/rr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *