Dobo, Dharapos.com
Bangunan perpustakaan milik SD Negeri 6 Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru yang di kerjakan oleh kontraktor Muradam ternyata sampai saat ini belum bisa di fungsikan.
![]() |
Ilustrasi pekerjaan bangunan perpustakaan |
Pasalnya, bangunan perpustakaan yang menelan dana sebesar Rp. 153.130.000,- dan bersumber dari Dana Alokasi Khusus Dinas Pendidikan Kepulauan Aru tahun 2011 hingga kini kondisinya masih terbengkalai.
Padahal semestinya, pekerjaan bangunan tersebut sudah selesai dan tidak memusingkan pihak sekolah lagi.
Sang kontraktor yang dipercayakan mengerjakan proyek tersebut ternyata enggan menuntaskannya.
Karena, pihak sekolah sudah berulang kali melakukan pendekatan dan meminta sang kontraktor tersebut segera menyelesaikan pekerjaannya, yakni pemasangan rabat dan pemasangan listrik.
Namun anehnya kontraktor ini malah seakan acuh tak acuh dan tak mau peduli dengan apa yang di sampaikan oleh pihak sekolah kepadanya.
Menanggapi hal ini, Kepala SD Negeri 6 Dobo, Ny. Lakburlawal kepada Dhara Pos, menyatakan penyesalannya terhadap sikap Muradam yang dinilainya tak punya rasa tanggung jawab bahkan secara terang-terangan menolak menyelesaikan pekerjaannya.
“Dia tidak peduli terhadap dunia pendidikan di Aru dengan membiarkan bangunan perpustakaan yang merupakan gedung pengetahuan di sekolah terbengkalai dari tahun 2012 hingga tahun ini,” sesalnya.
Bahkan diakui Ny. Lakburlawal, pihaknya telah melakukan pendekatan- pendekatan dengan sang kontraktor untuk segera menyelesaikan kekurangan-kekurangan dalam pekerjaan perpustakaan tersebut.
“Muradam mengaku dan berjanji akan menyelesaikan pekerjaannya dalam waktu dekat ini. Tapi kenyataannya sampai hari ini janjinya tidak pernah ditepatinya. Istilah orang Dobo, janji tinggal janji perlente jalan terus,” bebernya.
Pantauan media ini, bangunan perpustakaan telah selesai namun belum tuntas secara keseluruhan karena ada beberapa bagian yang belum dirampungkan diantaranya instalasi listrik.
Terkait dengan fakta ini, sudah seharusnya pihak penegak hukum turun tangan mengusut tuntas persoalan ini karena sang kontraktor terkesan menganggap remeh berbagai upaya pendekatan yang dilakukan pihak SDN 6 Dobo.
Bahkan, patut diduga sang kontraktor telah menggelapkan dana yang diperuntukkan bagi perpustakaan tersebut.
(dp-31)