Ambon,
Dharapos.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ambon, Tan
Indra Tanaya menggelar reses masa sidang III tahun 2022/2023.
Reses
berlangsung di dua kawasan yakni, di Gang Rampes RT002/RW03 dan RT,003/RW03
Kelurahan Karang Panjang, Kecamatan Sirimau, Selasa (08/08/2023), dan di Negeri
Hukurila, Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon, pada Kamis (11/08/2023).
Tentu saja,
maksud kedatangan Politisi Partai Nasdem itu adalah untuk mendengarkan
keluh-kesah serta menyerap aspirasi warga.
Meski baru
pertama kali mengunjungi masyarakat di kedua kawasan tersebut, namun pria yang
seringkali disebut sebagai Ahok-nya Kota Ambon itu disambut baik bahkan
diberikan apresiasi oleh masyarakat.
“Ini
merupakan pertama kali ada sosok anggota Dewan yang dapat hadir dan singgah
pada tempat kami yang kecil ini,” kata salah satu warga di Gang Rampes.
Reses di
Gang Rampes sendiri, dihadiri sebanyak 100 kepala keluarga. Dalam prosesnya
juga, ada banyak keluhan dan permintaan yang disampaikan warga kepada Indra
Tanaya.
Pertama,
warga meminta dukungan kemitraan dalam pengembangan grup Jukulele di sekolah minggu,
yang mana merupakan Pendidikan Formal Gereja.
Kedua, warga
juga meminta bantuan CCTV guna memantau keamanan kompleks atau Gang tersebut.
Hal ini dikarenakan sering terjadi pencurian dan tindak kejahatan lainnya.
Menjawab
semua permintaan masyarakat di kawasan tersebut, Indra mengaku akan membantu
sebisa mungkin.
“Saya
akan membantu semampunya saya, dan terimakasih sudah menyambut kedatangan
saya,” ungkap Indra.
Berpindah ke
Negeri Hukurila, yang mana kegiatan reses berlangsung di kantor desa.
Kedatangan
Ahok Ambon ini tidak dengan tangan kosong, tetapi dengan bekal paket sembako
yang hendak dibagikan kepada warga negeri Hukurila.
Usai reses,
Tanaya mengaku ada banyak sekali persoalan yang di sampaikan dari warga. Salah
satu contoh seperti gedung SD yang sudah
rusak parah dan tidak pernah diperhatikan pemerintah.
Dari
pantauannya secara langsung, untuk SD saja di temukan banyak kekurangan mulai
dari fisik gedung sekolah yang tak layak untuk menjadi tempat pendidikan, dan
fasilitas kursi serta meja belajar yang masih kurang untuk para siswa-siswi.
“Ada
juga ruang perpustakaan yang tak layak dipakai karena di hancurkan oleh alam
dan masih dibiarkan begitu saja hingga saat ini, bahkan tenaga guru yang masih
kurang dalam mengimbangi pendidikan di SD Negeri Hukurila,” bebernya.
Selain
sekolah, ada juga keluhan dari kelompok
Jubi-Jubi atau yang biasa disebut mama-mama papalele dari negeri Hukurila.
Para
jubi-jubi mengaku resah karena tidak dapat berjualan dengan baik di Pasar
Mardika Kota Ambon karena sering diusir Satpol-PP Kota Ambon.
“Mereka
resah dan merasa tidak nyaman karena selalu dilarang bahkan dibatasi dalam
berjualan,” ucapnya.
Oleh karena
itu, lewat masa reses Sidang III tahun 2022/2023 ini, Indra Tanaya menegaskan
segalah persoalan yang disampaikan masyarakat akan diperjuangkan dan di akomodir
oleh para wakil rakyat kota Ambon.
“Ada
banyak hal yang kami tidak ketahui, untuk itu saya sendiri pun sebagai wakil
rakyat akan berjuang dengan sungguh-sungguh untuk masyarakat kota Ambon,”
tandasnya.
(dp-53)