![]() |
Petrus P. Werembinan, SH |
Saumlaki, Dharapos.com
Mahasiswa adalah insan pembelajar yang sementara memperjuangkan nilai-nilai dasar dalam berkehidupan ditengah masyarakat. Sebuah nilai humanistik bagaimana memanusiakan manusia.
Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Maluku Tenggara Barat, Petrus Paulus Werembinan,SH disaat pelepasan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada 3 Perguruan Tinggi dibawah naungan Yayasan Pendidikan Tinggi Rumpun Lelemuku Saumlaki (YPT-RLS) yang bertempat di Gedung kesenian Saumlaki, pekan lalu.
“Pada hari ini, kita semua berkesempatan untuk melapaskan saudara-saudari mahasiswa 3 Sekolah Tinggi di bawah naungan Yayasan Pendidikan Tinggi Rumpun Lelemuku Saumlaki : STIESA,STIAS dan STKIPS untuk mengikuti KKN. Sebuah kegiatan yang benar-benar memerlukan kemampuan menggabungkan dang mengelolah sebuah teori di bangku perkuliahan untuk di implemetasikan dengan kenyataan riil di tengah-tengah masyarakat. Tentunya saat melakukan proses interaksi langsung dengan masyaakat, banyak hal yang dapat saudara lihat, amati dan cermati mengenai pola kehidupan masyarakat secara actual,” tuturnya.
Werembinan menyebutkan bahwa proses KKN yang dilakukan itu merupakan proses pengayaan wawasan, dimana diyakini sungguh akan semakin menambah serta mempercepat proses pendewasaan pola pikir mahasiswa di kemudian hari.
Selain itu, letak kekuatan mendasar dari pemberlakuan UU Otonomi Daerah menurut Wabup adalah seberapa jauh kemampuan Kabupaten/Kota se-Indonesia dalam memanage atau mengatur dan melaksanakan pemerintahan berdasarkan kewenangan yang di berikan.
“Dengan demikian, Keberhasilan tentu saja tergantung dari kesungguhan Pemerintahan Kabupaten atau kota yang didukung oleh seluruh komponen masyarakat yang ada di dalamnya, termasuk para generasi muda dalam melaksanakan setiap amanah yang ada di dalam Undang-Undang itu sendiri. Untuk itu harapan saya kepada seluruh mahasiswa bahwa di pundak kalianlah masa depan bangsa ini berada, berjuanglah dan berjuanglah” Pintanya.
Dia juga mengajak mahasiswa untuk menatap kedepan, dimana pelaksanaan Otonomi Daerah ini akan benar-benar memberikan manfaat yang optimal bagi seluruh lapisan masyarakat, jikalau nilai-nilai positif, kebenaran-kebenaran hakiki, suara suara rakyat senantiasa diperhatikan dan diperjuangkan.
Para mahasiswa peserta KKN juga diminta untuk saat berada dengan masyarakat, apa yang dilihat dan didengar dapat meninggalkan goresan yang dalam dan senantiasa bergaung untuk dipertahankan dan diperjuangkan.
Semua hal tersebut merupakan embrio dari suatu bibit yang berbobot, dan hal ini perlu dijaga melalui upaya pendalaman persepsi terhadap kekuatan moral dan mental lewat peningkatan apresiasi nilai-nila kehidupan dalam mewujudkan satu tatanan pemerintahan yang bersih dan berwibawa, atau clean government dan governance.
“Kita semua berharap, terwujudnya Indonesia baru seperti yang diaharpak oleh seluruh masyarakat, satu tatanan kehidupan yang penuh dengan kedamaian, keadilan dan kesejahteraan, satu tatanan yang memberikan hak dan wewenang penuh bagi warganya tanpa memandang perbedaan mendasar yang ada, akan benar-benar terwujud. Memang untuk mewujudkannya, tidaklah mudah kita membalik telapak tangan, namun inilah tantangan dan proses yang harus kita lakukan bersama dan saya yakin kita akan mempersingkat proses tersebut bila kita mau merapatkan barisan dan bertekad untuk menghadapi setiap tantangan yang ada dengan semangat kebersamaan,” pungkasnya.
(dp-18)