![]() |
Wagub Maluku Dr. Zeth Sahubrua |
Ambon, Dharapos.com
Masyarakat Maluku diharapkan dapat terus menjaga persatuan dan kesatuan serta kebersamaan antar sesama warga di negeri berjuluk “Seribu Pulau” tersebut.
Harapan tersebut disampaikan Wakil Gubernur Maluku Dr. Zeth Sahuburua, saat dikonfirmasi usai menjadi Inspektur Upacara saat peringatan Hari amal Bhakti Kementrian Agama RI ke 71 bertempat di Lapangan Merdeka, Kota Ambon, Selasa (3/1).
“Dua momen besar keagamaan seperti perayaan Idul Fitri, Natal hingga memasuki Tahun Baru 2017 dijalani dengan aman dan tenang perlu untuk terus dijaga dan dipelihara,” lanjutnya.
Dengan demikian, kondisi ini juga akan menjadi jaminan bagi keberlangsungan pembangunan di daerah ini.
Selain itu juga, harapan tersebut tak lepas dari visi dan misi Gubernur dan Wagub Maluku dalam periode 5 tahun kepemimpinan yaitu mantapnya pembangunan Maluku yang aman, rukun damai, yang religius, sejahtera dan demokratis dijiwai Semangat Siwalima berbasis kepulauan secara berkelanjutan.
“Dan sudah pasti banyak wisatawan yang akan berkunjung ke Maluku karena terjaminnya stabilitas dan keamanan,” tandas Wagub optimis.
Sebelumnya, upacara peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama RI ke-71 yang di gelar secara bersama oleh Keluarga Besar Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Maluku di Lapangan Merdeka Ambon, Selasa (3/1) berlangsung meriah.
50 personil Marching Band dari Madrasah Aliya Negeri (MAN) 1 Ambon turut serta hadir memeriahkan acara puncak Hari Amal Bhakti (HAB) di tahun 2017 ini.
Hadir pula Kepala Kantor Wilayah Kemenag Prov. Maluku, Fesal Musaad, S.Pd, M.Pd, seluruh Kepala Kantor Kementerian Agama se-Kabupaten/Kota, keluarga besar Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, Sekolah Tinggi Agama Protestan Negeri (STAKPN) Ambon, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Rorkopimda) dan sekolah madrasah se-Prov. Maluku.
Menteri Agama RI, Lukman Hakim Sayfuddin dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Wakil
Gubernur Maluku, Dr. Zeth Sahuburua selaku Inspektur Upacara mengatakan, sejarah berdirinya Kementerian Agama tidak bisa dilepaskan dari usul Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) kepada pemerintah untuk membentuk institusi bermoto Ikhlas Beramal ini.
Tepat pada tanggal 3 Januari 1946 dimana Kementerian Agama berdiri dan mengangkat Menteri Agama yang pertama Haji Mohammad Rasjidi merupakan peristiwa penting bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai negara religius yang nasionalis.
Ditegaskan, agama tidak dapat dipisahkan dari kehidupan bangsa dan negara. Semangat dan motivasi keagamaan adalah sumber kekuatan Indonesia dalam meraih kemerdekaan, mempertahankan kedaulatan nasional dan menjaga keutuhan NKRI.
Agama mendapatkan kedudukan terhormat dalam tata kehidupan masyarakat, sehingga dijadikan sebagai salah satu sumber pembentukan hukum nasional. Agama menjadi ruh kehidupan kebangsaan sesuai dengan dasar Ketuhanan Yang Maha Esa.
(dp-19)