Ambon,
Dharapos.com – Ketua TP PKK Provinsi Maluku yang juga selaku Duta Parenting Widya
Pratiwi Murad Ismail membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Pencegahan Stunting
melalui Penguatan Pemberdayaan Ekonomi Keluargga.
Giat
bertempat di aula kantor BKSDM Provinsi Maluku, Selasa (20/12/2022).
Hadir dalam
acara pembukaan, Pj. Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena, Kepala BKSDM Provinsi
Maluku Hadi Sulaiman, Ketua TP PKK Kota Ambom, Lisa Wattimena Ambon, Kepala Ojk
Provinsi Maluku, Perwakilan Bank Indonesia, para Pengurus PKK Provinsi dan Kota
Ambon.
Bimtek
diikuti sebanyak 150 peserta dari kalangan ibu.
Widya
Pratiwi dalam arahannya menyampaikan, menyambut baik kegiatan pembinaan teknis pencegahan
stunting melalui penguatan pemberdayaan ekonomi keluargga.
Ia berharap
para peserta mengikuti bimbingan yang diberikan Narasumber agar dapat memahami
dan mengaplikasikan di kehidupan sehari -hari demi menunjang ekonomi
keluargganya.
“Saya
harapkan kepada para ibu -Ibu atau peserta Bimtek dapat mengikuti kegitan ini
dengan serius agar ilmu yang di dapat hari ini bisa menjadi bekal untuk membuka
usaha demi menambah kesejahteraan perekonomian keluarganya. Karena semangat
kita adalahb bersama untuk bagaimana menekan angka stunting tidak tambah tapi
menurunkan angka stunting,” tandas Widya.
Sementara
itu, Pj. Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena mengatakan, stunting merupakan isu
strategis yang penting, bukan saja di Provinsi Maluku, tetapi secara nasional,
dimana bapak Presiden RI Joko Widodo
telah menganggap ini sebagai kebijakan strategis untuk ditindaklanjuti oleh
seluruh komponen warga bangsa ini, termasuk Pemerintah Daerah.
“Untuk
itu, pencegahan dan penurunan stunting
mesti kita fokuskan melalui pembinaan keluarga, karena keluargalah yang akan
dapat membantu kita untuk menurunkan angka Stunting itu sendiri, karena peran
keluarga, sangat penting khususnya para ibu-ibu karena ibu-ibu punya tanggung
jawab untuk merawat memelihara bayi, bukan saja setelah dilahirkan tetapi pada
saat masih dalam kandungan bahkan sampai 1000 hari pertama kehidupan,”
imbaunya.
Dijelaskan,
saat ini Pemerintah Kota Ambon tengah berupaya untuk melakukan sosialisasi
pembinaan bimbingan kepada keluarga-keluarga melalui peran ibu-ibu agar dapat
membantu dalam mengupayakan pencegahan dan menurunkan angka stunting di wilayah
itu.
“Dapat
kami laporkan kepada ibu ketua tim penggerak PKK khusus Kota Ambon sendiri kami
masih memiliki angka frekuensi stunting yang cukup tinggi. Hasil survei tahun
2021 Kota Ambon masih ada di angka 21,8. Untuk dapat menurunkan angka stunting
ini, kami komitmen melakukan percepatan penurunan secara holistik integratif
tematik dan spasial serta mengedepankan kualitas pelaksanaan melalui koordinasi
Sinergi dan sinkronisasi di antara desa kelurahan,” tandasnya.
(dp-19)