Ekonomi dan Bisnis

2014, Hutang Pelanggan PLN Di MTB – MBD Capai Rp. 3,9 M

34
×

2014, Hutang Pelanggan PLN Di MTB – MBD Capai Rp. 3,9 M

Sebarkan artikel ini
Saumlaki,
Minimnya kesadaran pelanggan PT. PLN (Persero) Rayon Saumlaki dalam membayar tagihan rekening listrik setiap bulan berjalan akhirnya berdampak fatal pada semakin tingginya hutang PLN Rayon Saumlaki yang mencapai Rp. 3,9 Milyar.

pln
Logo PLN

Kantor PLN Rayon Saumlaki yang membawahi sejumlah pelanggan di masing-masing kantor Sub Rayon yang tersebar di wilayah kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) dan kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) tersebut akhirnya terbeban dengan hutang yang cukup tinggi ketimbang Kantor PLN di daerah lain.

Manager PT. PLN (persero) Rayon Saumlaki, Hendrik de Queljoe menyayangkan jika bertambahnya hutang pelanggan tersebut bukan hanya karena kelalaian masyarakat biasa namun lebih didominasi oleh sejumlah pemilik kantor instansi pemerintah di MTB dan MBD.

“Saya tidak bisa bilang identitas kantor tersebut tapi kadang-kadang mereka menunggak sampai 5 bulan. Sudah setiap saat saya himbau tapi sama saja, terpaksa saya putuskan tapi setelah itu saya dicemohkan dengan kalimat-kalimat yang tidak enak didengar,” kesalnya.

Rayon Saumlaki dengan 17.000 jumlah pelanggan, tercatat jumlah pelanggan yang menunggak hingga saat ini sebanyak lebih dari 5.000 pelanggan dengan total lebih dari 51 ribu lembar. Kesadaran masyarakat yang masih rendah itu terlihat jelas dengan setoran setiap bulan yang hanya mencapai Rp. 1,2 Milyart.

“Jumlah pelanggan yang menunggak lebih dari 5000 pelanggan tersebut terbanyak terdapat di kota Saumlaki dan di Moa, MBD dan ini masih banyak terdapat kantor instansi pemerintah. Adakalanya saya buat surat tapi terkadang tidak dihiraukan. Nah ketika kita buat pemutusan mereka bilang pak ini kenapa tidak ada pemberitahuan padahal setiap tanggal 20 mereka sudah tau batas pembayaran. Ada juga ketika putus baru bilang pak memang bapa ini tidak bisa diajak berkoordinasi, kita kan sama-sama pimpinan instansi, saya bilang betul tapi gara-gara bapa kinerja saya jadi jelek, hutang Negara tinggi,” ungkap Hendrik sambil meniru perbincangannya dengan sejumlah pelanggan.

Terkait minimnya kesadaran pelanggan mengakibatkan pihak PLN Rayon Saumlaki saat ini tengah melakukan berbagai cara seperti mempercepat penggunaan meter listrik pra bayar sebagai bentuk turut menjalankan program listrik pintar, sosialisasi melalui pemasangan alat peraga di tempat-tempat umum hingga penertiban pelanggan nakal seperti pemutusan aliran listrik sehingga memberikan efek jera.

Pihaknya juga berencana melakukan sosialisasi melalui media masa untuk sehingga target pembayaran biaya listrik di waktu-waktu mendatang itu akan lebih meningkat. (mon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *