Daerah

2017, Jalan Lingkar Pulau Yamdena Dipastikan Rampung

18
×

2017, Jalan Lingkar Pulau Yamdena Dipastikan Rampung

Sebarkan artikel ini
Ronny Watumlawar
Ronny Watumlawar

Saumlaki, Dharapos.com
Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Barat melalui Dinas Pekerjaan Umum, Pertambangan dan Energi, telah menargetkan upaya memperpendek rentang kendali sejumlah wilayah di kepulauan Tanimbar dengan melakukan pembangunan jalan lingkar pulau Yamdena.

Dipastikan, pada tahun 2017 mendatang, jalan lingkar Yamdena ini dipastikan rampung.

Antara lain meliputi jalan yang menghubungi sejumlah kecamatan seperti Tanimbar Selatan, Wertamrian, Kormomolin, Nirunmas, Tanimbar Utara, Wuarlabobar.

Kemudian, pembangunan jalan lingkar sejumlah pulau lain seperti pulau Selaru di kecamatan Selaru, pulau Yaru di kecamatan Yaru, Pulau Seira di kecamatan Wermaktian, serta rencana pembangunan jalan lingkar pulau Molumaru di kecamatan Molumaru.

Selain itu, saat ini sedang diupayakan pembangunan jalan layang yang menghubungkan Pulau Larat di kecamatan Tanimbar Utara dengan jalan trans Yamdena di pulau Yamdena, serta pembangunan jalan layang yang menghubungkan pulau Seira di kecamatan Wermaktian dengan trans Batu Putih di pulau Yamdena.

“Pembangunan sebagian jalan dan jembatan, perumahan, air bersih tahun ini saya optimis bisa selesai seratus persen dan itu sumber dari dana DAU dan DAK ke-Puan,” cetus Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Pertambangan dan Energi Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Ronny Watumlawar di Saumlaki, Kamis (27/10).

Selain itu, lanjut dia, ada juga sumber dana lain yang berasal dari Kementrian Desa Tertinggal yakni untuk pembangunan ruas jalan baru penghubung dari desa Latdalam kecamatan Tanimbar Selatan ke desa Marantutul kecamatan Wermaktian.

Kemudian, jalan penghubung dari desa Wermatang kecamatan Wermaktian ke desa Abat kecamatan Wuarlabobar, maupun jalan penghubung dari petuanan Siwaan di kecamatan Tanimbar Utara ke desa Karatat di kecamatan Wuarlabobar.

Menurut Watunlawar, selain untuk memperpendek rentang kendali antar wilayah, Pemda Kabupaten MTB di bawah kepemimpinan Bitsael S. Temmar dan Petrus Paulus Werembinan telah mencanangkan percepatan pembangunan jalan dan jembatan serta jalan layang antar pulau untuk menekan angka kecelakaan di laut di setiap tahun karena gejolak alam dengan ancaman gelombang tinggi.

Bukan hanya itu, Pemkab MTB dalam RPJM dan RPJP telah menentukan progress dengan isu strategis yang perlu dituntaskan seperti di tahun 2016 ini.

Diantaranya, upaya peningkatan pelayanan dasar untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, peningkatan pendapatan dan ketahanan ekonomi masyarakat, serta Karakteristik MTB sebagai kabupaten kepulauan dan terletak di wilayah perbatasan, sehingga konektivitas perekonomian masyarakat bisa akan bertumbuh subur.

“Terhadap paket-paket pekerjaan tersebut, saat ini masih ada sejumlah pekerjaan yang sedang dalam proses lelang dan diharapkan dalam waktu dekat, proses pekerjaan sudah musti jalan. Selain itu juga ada paket-paket pekerjaan lain yang sementara dikerjakan yakni pembangunan jalan di Amtufu Raya, yakni jalan penghubung dari desa Tumbur ke Desa Lorulun di kecamatan Wertamrian,” lanjutnya.

Terkait dengan pekerjaan-pekerjaan fisik yang dibiayai oleh dana alokasi khusus (DAK) seperti pembangunan jalan lingkar Pulau Selaru di Kecamatan Selaru saat ini sedang berjalan dan diharapkan pada akhir tahun anggaran nanti, pekerjaannya sudah rampung.

Selain itu, di kecamatan Yaru juga saat ini sedang dilaksanakan pekerjaan pengaspalan jalan  dari kota Romean ke desa Walerang.

“Di Kecamatan Tanimbar Selatan itu ada ruas Jalan Saumlaki ke Latdalam yang sedang dilakukan pengaspalan, di Pulau Seira kecamatan Wermaktian kini sedang dilakukan pengaspalan dari lima desa di Seira ke Urangar dan selanjutnya kita akan upayakan pembangunan jalan layang dari urangar di pulau Seira ke desa Batu Putih di pulau Yamdena yang kita targetkan dikerjakan tahun depan” ujar mantan Kadis Kehutanan dan Perkebunan ini.

Dia merincikan bahwa total dana yang bersumber dari DAK untuk pembangunan jalan di tahun 2016 ini bernilai Rp.120.000.000.000 dan telah terealisasi, dengan rincian: untuk jalan ACWC ada 38 KM di pulau Yamdena, di Pulau Selaru ada 8 KM.

Sementara untuk aspal lapen atau aspal bakar itu diarahkan untuk jalan penghubung dari jalan trans Yamdena menuju desa Lorulun, ruas jalan dalam desa Lorulun, ruas jalan dari cabang Desa Batu putih ke Desa Marantutul, segmen Batu Putih ke Desa Wermatang, termasuk ruas jalan dari lima desa di pulau Seira ke Urangar.

“Pembangunan jalan lingkar Yamdena itu kalau proses lelangnya tidak terhambat, maka saya kira tahun ini sudah bisa selesai dan kita sudah bisa berjalan mengelilingi pulau Yamdena. Itu yang saya bilang tadi, ada jalan dari Latdalam ke Marantutul, trus dari Wermatang ke Abat, menghindari sungai dan dari Siwaan ke Karatat. Itu berarti jalan lingkar Yamdena selesai dan tinggal pengaspalan saja yang jadi beban kita ke depan” katanya lagi

Sementara untuk pembangunan jalan layang di Siwahan menuju pulau Larat, dia jelaskan pula jika pekerjaan multiyears itu sedang dalam proses pekerjaan.

“Dan sekarang jadi beban kita adalah jembatan batu putih ke urangar di Pulau Seira. Jembatan ini DAD-nya sudah siap, tinggal nanti ke depan kita lobi Pemerintah pusat kalau berbaik hati, maka sudah bisa terjawab,” pungkasnya.

(dp-18)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *