Pimpinan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Maluku Tenggara Barat kembali mengeluh soal sikap tak terpuji sejumlah oknum yang sengaja melakukan pengrusakan pada sejumlah pipa induk PDAM di seputaran lahan perkebunan milik warga desa Wowonda dan Ilngei kecamatan Tanimbar Selatan belum lama ini.
![]() |
Logo PDAM |
Pipa besi dengan ukuran besar yang merupakan pipa utama dari bak induk di Wemomolin menuju kota Saumlaki ini sengaja di lepas bautnya sehingga air sempat tidak mengalir sempurna menuju kota.
Direktur PDAM MTB, Adam Arnold Lewier saat ditemui di ruang kerjanya, baru-baru ini, mengungkapkan hal tersebut menjawab keluhan masyarakat pelanggan PDAM yang terhitung sejak Agustus kemarin hingga saat ini mengalami krisis air bersih.
Sebelumnya para pelanggan mengaku kecewa akibat jadwal atau giliran pengaliran air bersih di wilayahnya setiap saat tidak maksimal, bahkan ada pula yang mengaku tak pernah tersentuh sama sekali di saat waktunya memperoleh jatah air bersih.
Lewier mengakui, keterbatasan penyaluran air bersih bagi pelanggannya itu disebabkan adanya pengrusakan pipa oleh oknum-oknum yang diduga kuat para petani sayur yang berada di lokasi pertanian warga.
“Kami dari pihak PDAM tetap setia melayani air bersih tetapi kalau ada sebagian masyarakat yang sengaja merusak pipa PDAM dengan cara baut-baut yang sudah terpasang itu di kasih longgar maka pada akhirnya membuat pelayanan air bersih menjadi terhambat,” ungkapnya sembari membeberkan ada dua titik yang ditemukan akibat ulah masyarakat yang sengaja melonggarkan baut-baut agar airnya diambil untuk menyiram sayur-sayur milik mereka.
“Begitu pula ventil-ventil udara atau air falve yang sudah terpasang untuk menetralkan tekanan air itu juga sengaja dilepas sehingga pendistribusian air ke masyarakat itu jadi terkendala,“ kesalnya.
Menurut Lewier, hal tersebut merupakan kendala yang sangat sulit diatasi karena para pelaku yang misterius itu bukan hanya sekali melakukan aksi bejadnya namun telah berulang kali melakukan
pengrusakan pipa sehingga krisis air bersih semakin menjadi-jadi di kota Saumlaki hingga saat ini.
Persoalan pengrusakan pipa tersebut, ternyata bukan hanya terjadi pada jalur Wemomolin namun kerusakan yang sama terjadi pula di jalur dari mata air desa Bomaki.
Modus yang dilakukan sama persis dimana setelah pipa PDAM di bongkar, pelaku menampung air tersebut untuk keperluan pribadi bahkan dipergunakan pula untuk menyiram tanaman di lokasi kebunnya.
Pihaknya mengaku kesulitan mengatasi hal ini sendiri karena aksi pelaku dilakukan pada malam hari dimana tak seorangpun yang mengetahui dengan pasti identitas pelaku dan modus curang yang dipergunakan.
“Kami telah berupaya untuk meningkatkan system pengawasan yang ada namun kendala yang kami hadapi adalah seluruh jaringan perpipaan tersebut melewati jalur hutan sehingga sulit untuk di jangkau karena selain melewati hutan yang lebat, banyak pula semak belukar yang mempersulit kami dalam mencari sumber-sumber kebocoran yang ada. Namun meskipun demikian, kami tetap berupaya demi pelayanan kepada masyarakat,” ungkapnya.
Sebelum mengakhiri pembicaraannya dengan Dharapos, Lewier berharap agar masyarakat bisa membantu PDAM untuk memberikan informasi terkait pelaku pengrusakan yang telah merugikan warga.
Jika memang ada bukti laporan warga maka pihaknya tetap memproses hukum pelaku dengan aduan pencurian air dan pengrusakan aset PDAM.
Masyarakat juga diharapkan untuk berhati-hati saat musim kemarau waktu membakar lahan kebun karena sering terjadi kebakaran hutan sehingga mempengaruhi ketersediaan penyaluran air bersih untuk warga.
“Selain pencemaran udara akibat pencemaran lingkungan melalui kebakaran hutan, ketersediaan air bersih juga akan terkikis karena hutan yang sudah bagus begitu dibakar maka pada akhirnya pipa-pipa kita yang melintasi lahan-lahan itu juga terbakar. Walaupun pipa-pipa kita ini terbuat dari besi tetapi ada bagian-bagian tertentu yang menggunakan karet sehingga pada saat terbakar maka karet itu juga ikut terbakar dan akibatnya adalah terjadi kebocoran,” jelasnya.
Seperti diketahui hingga berita ini naik cetak, tercatat penyaluran air bersih bagi masyarakat kota Saumlaki dan sekitarnya belum maksimal.
Di beberapa wilayah di kota Saumlaki hingga desa Olilit masih mengalami pemadaman aliran air bersih dari PDAM. Sejumlah pelanggan PDAM kepada Dharapos berharap agar pimpinan PDAM lebih cepat mengatasi persoalan ini.
Mereka juga berharap agar persoalan ini dilaporkan kepada pihak berwajib untuk di tangani lebih serius sehingga para pelaku yang masih misterius itu bisa terungkap. Selain itu, langkah itu dipandang efektif guna mengatasi krisis air yang saat ini dialami warga. (mon)