Terkait dengan LIN di Maluku sebagian telah dilakukan berbagai pembangunan pabrik es, cold store serta pelabuhan perikanan selain itu pula akan dibangun pula sebuah sistem distribusi yang memungkinkan Maluku sebagai LIN, penegasan ini disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementrian kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia Syarif Wijaya kepada pers saat gelar repat koordinasi (rakor) LIN (31/05) di Ambon.
Dijelaskan Syarif, perlu adanya master plan agar stok ikan sebesar 534 ribu ton/tahun dapat dimanfaatkan untuk kehidupan masyarakat dan kelebihannya akan dipakai untuk mendorong ke nasional.
“Perlu dikonkritkan bahwa di Maluku sentra-sentra ikan ada di mana, dan kalau belum ada harus ditumbuhkan, kalau sudah ada harus dipertahankan, seperti di pulau Seram ada ekstensif pengembangan 2000 Ha budidaya udang, ini adalah salah satu bentuk partisipasi swasta sudah mulai bergerak untuk membangun sebuah sentra udang di pulau Seram.”paparnya.
Menurut Wijaya, kalau sudah ada suplay yang demikian maka bagaimana hilirnya, hilir yang dimaksud adalah hilir dalam bentuk cold store atau dalam bentuk pengolahan atau dalam bentuk kapal-kapal yang akan menghubungkan pulau seram dengan semua wilayah di Indonesia.
Kalau sistem lumbung ikan sudah seperti ini, lanjut Wijaya maka pelaku usaha, yang harus melakukan sistem tersebut, seprti yang sudah dilakukan KKP di Provinsi Papua, walau sudah ada sistem namun belum dapat bergerak secara penuh. dan KKP harus membangun juga para pelaku usaha dan masyarakat. (**)