![]() |
Presiden Joko Widodo Saat Diwawancarai Wartawan Di Pasar Ngrimase Olilit, Jumat (2/9/2022). |
Saumlaki, Dharapos.com – Presiden Joko Widodo memberikan tanggapan terhadap keseriusan pemerintah dalam mendorong percepatan pengoperasian proyek strategis nasional Blok Masela di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku.
Pernyataan Kepala Negara ini disampaikan kepada wartawan saat berkunjung ke pasar Ngrimase Olilit, kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, Kamis (2/9/2022).
“Blok Masela itu terus kita dorong. Yang semula, dulu sebetulnya akan jalan. INPEX dan Shell tetapi kemudian saat itu harga gas rendah sehingga ada satu yang mundur,” katanya.
Menurut Presiden, akibat mundurnya Shell, pekerjaan persiapan beroperasinya Blok Abadi Masela ikut mengalami kemunduran, sehingga pemerintah sedang melakukan berbagai langkah untuk mempercepat proses keberlanjutan proyek raksasa itu.
“Pengerjaannya ikut mundur, dan patner yang baru terus kita dorong agar segera dimulai pekerjaan Blok Masela,” katanya.
Presiden Jokowi yang didampingi ibu Iriana Jokowi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia serta Gubernur Maluku Murad Ismail ini menyebutkan bahwa jika saatnya beroperasi, perusahaan migas ini akan membawa keuntungan besar bagi masyarakat di kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Hal ini bisa terlihat nanti dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atau jumlah nilai tambah bruto yang timbul dari seluruh sektor perekonomian di daerah akibat beroperasinya Blok Abadi Masela.
“Yang mendapat keuntungan besar nanti saat beroperasi adalah Kabupaten Kepulauan Tanimbar, di Saumlaki. Dan itu akan sangat baik untuk perputaran uang di daerah, untuk PDRB di kabupaten Kepulauan Tanimbar dan juga di provinsi Maluku.
Kendati tidak memastikan secara rinci kapan waktunya Blok Masela dioperasikan, namun Presiden memastikan akan terus mendorong agar segera proyek raksasa ini segera di mulai.
Sebagaimana diketahui, Shell Upstream Overseas Services Limited yang merupakan anak usaha Royal Dutch Shell, mengundurkan diri sebagai operator dari proyek tersebut, dan belum ada investor pengganti untuk proyek Blok Masela. Padahal, semula ditargetkan proyek ini akan beroperasi pada tahun 2027.
(DP-18).