as

Politik dan Pemerintahan

Di Ohoi Bombay, Bupati Malra Sampaikan Pesan Tegas Soal Konflik

63
×

Di Ohoi Bombay, Bupati Malra Sampaikan Pesan Tegas Soal Konflik

Sebarkan artikel ini

Bupati Hanubun Rapat Ohoi Bombay


Elat, Dharapos.com
– Bupati M. Thaher Hanubun bersama
Kapolres Maluku Tenggara AKBP Frans Duma dan Dandim Tual Letkol
Inf. Arfa Yudha Prasetya
melaksanakan kunjungan ke Ohoi Bombay,
Kecamatan Kei Besar, Selasa (15/11/2022).
 

Setibanya di Ohoi Bombay, Bupati langsung menggelar pertemuan
bersama pemerintah dan warga setempat.

“Tadi malam saya rapat dengan seluruh Raja,
Rat/OrangKay, Wakil Uskup, Ketua Klasis Kei Kecil dan kami sepakat semua
persoalan ini diserahkan kepada Tuhan dengan dukungan TNI/Polri. Dan kita harus
membedakan antara kriminal murni dan yang lain,” hal tersebut disampaikan
Bupati saat rapat di Ohoi Bombay, Selasa (15/11/2022).

Kondisi ini, tegas dia, tidak boleh berlarut-larut dan harus
cepat selesai juga harus ikut aturan.

“Yang pertama, menegakkan hukum. Jadi kita tidak boleh
membunyikan sesuatu yang tidak baik. Bapak-bapak harus tahu kepala ohoi bukan
masyarakat biasa, kepala ohoi itu perangkat ohoi. Kepala ohoi mempunyai
kewenangan mengatur masyarakat ohoi dengan perangkatnya,” tegasnya.

Bupati mengingatkan suatu saat akan timbul masalah jika kepala
ohoi tidak tegas.

“Jangan menerima orang dari luar yang tidak tahu masalah,
orang dari luar tidak tahu kesulitan-kesulitan yang dialami oleh masyarakat. Akhirnya
ini buat kita semua jadi susah. Kita semua tidak mau hal ini berlarut-larut,”
pintanya.

Bupati juga menegaskan bahwa bukan tugas dia yang akan
mengoreksi siapa yang salah dan siapa yang benar.

“Itu adalah tugas TNI/Polri dan ada penegakan hukum yang
harus diterima. Jangan kita korbankan satu dua orang, atau kita korbankan orang
banyak. Maka siapapun dan dari pihak manapun yang menolak ketentuan hukum tentu
akan diproses,” kembali tegasnya.

Selain penegakan hukum yang harus berjalan, lanjut Bupati, masing-masing
ohoi harus menjaga keamanan dan ketertiban wilayahnya termasuk para pemuda.

“Tidak boleh menyerang satu sama lain, nanti ada campur
tangan dari para pastor, para pendeta, para uztad juga para Raja dan ada
beberapa tempat yang dikunjungi. Saya tidak bicara batas-batas tanah. Yang saya
inginkan masyarakat ini harus hidup damai,” lanjutnya.

Bupati juga tak bisa menutupi kekecewaannya atas dampak dari
konflik yang terjadi.

“Saya sudah berusaha maksimal, jalan, air, listrik semua sudah
tapi tiba-tiba habis dalam sekejap. Saya cuma minta jangan orang lain datang
memprovokasi, mempengaruhi lagi karena yang rasa kita sendiri. Jadi saya datang
untuk mengatakan ini bahwa yang hatinya tidak baik maka nanti Hukum Larvul
Ngabal akan melihatnya,” tukasnya.

(dp-52)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *